Bank Dunia (World Bank) masih memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 0 persen. Namun pada 2021 dimungkinkan ada peningkatan 4,8 persen, dan 6 persen berikutnya di tahun 2022.
“Kita sekarang berada di mana pada tahun ini kalau kita bicara forecast untuk pertumbuhan PDB itu diestimasi 0 persen, kita ekspektasinya akan ada pemulihan tetapi sangat perlahan, mungkin di 2021 ada peningkatan sebesar 4,8 persen dan 6 persen di 2022,” kata World Bank Lead Economist untuk Indonesia, Frederico Gil Sander dalam laporan Indonesia Economic Prospects Juli 2020 secara virtual, Kamis 16 Juli 2020.
Baca Juga: Uni Eropa Imbau Negara Anggota Bersiap Hadapi Influenza Baru dan Gelombang Kedua COVID-19
Peningkatan tersebut disebabkan account defisit menjadi semakin sempit pada tahun 2020, namun di 2021 itu menjadi lebih lebar sedikit.
Memang pertumbuhan ekonomi 0 persen ini bergantung pada asumsi yang digunakan, seperti relaksasi dari pembatasan gerakan dan lain-lainnya.
Maka pertumbuhan ekonomi bisa mencapai minus 2 persen pada tahun 2020, ini adalah poin penting untuk Indonesia tekankan. Tanpa adanya dukungan masif dari Pemerintah apabila berasumsi di skenario di mana ekonomi mengalami kontraksi hingga minus.
Baca Juga: Resmi Dirilis, Vivo Jual X50 Series Harga Mulai dari Rp 7 Jutaan
Itulah kenapa, Bank Dunia menyebut jalan bagi Indonesia menuju negara dengan berpendapatan kelas menengah ke atas menjadi sangat panjang sekali antara 2020 hingga 2045 mendatang.
"Tentu ini jalan panjang, Indonesia butuh reformasi yang harus dilakukan untuk akselerasi pertumbuhan, jalan masih panjang namun ada," pungkasnya.
Sumber: Liputan 6