Akibat corona, ekonomi Singapura mengalami resesi karena minus hingga puluhan persen. Akankah kondisi ini akan berlaku untuk Indonesia?
Pada kuartal I 2020, pertumbuhan ekonomi Singapura tercatat minus 0,7 persen. Lalu, pada Selasa 14 Juli 2020 Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura (MTI) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Negeri Singa anjlok 41,2 persen pada kuartal II 2020.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengungkapkan dengan tekanan yang tinggi pada perekonomian, Indonesia kemungkinan besar masuk dalam jurang resesi. Hal ini karena syarat pertama resesi adalah pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut negatif.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Rp. 4.000/Gram Hari Ini
"Indonesia juga pernah mengalami resesi yang akhirnya menjadi krisis yaitu pada periode 1997-1998. Krisis itu kan kalau satu tahun negatif, krisis ini lebih parah. Apalagi sekarang juga belum bisa diprediksi situasi pandeminya dan sampai kapan titik puncak turun," jelas dia.
Menurut Tauhid hal ini bisa membaik apabila dunia sudah menemukan vaksin dan roda perekonomian kembali berputar. Apalagi data BI terkait kegiatan dunia usaha yang kontraksi hingga -35,77% pada kuartal II ini makin menunjukkan tekanan ekonomi. Menurut BI hal ini disebabkan oleh penurunan permintaan dan gangguan pasokan akibat pandemi COVID-19.
Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS) Anthony Budiawan menjelaskan sebuah negara masuk ke jurang resesi jika dua kuartal pertumbuhannya mengalami minus.
"Sudah masuk resesi karena dua kuartal minus berturut-turut. Jadi perbandingannya itu kuartal 1 tahun ini dan kuartal 4 tahun lalu. Indonesia kan sudah berkurang kalau dilihat dari kuartal 4 tahun lalu," kata dia.
Anthony mengatakan Indonesia sempat masuk dalam jurang resesi dan akhirnya bangkit seperti periode 97/98, tahun 2001 selama 1 semester, 2008 satu semester. Menurut dia, kondisi saat ini tak bisa diprediksi kapan akan berakhir sebelum vaksin ditemukan.
Sementara itu, Malaysia diprediksi mengalami resesi ekonomi pada kuartal III 2020 karena ekonominya diramal baru bangkit pada kuartal IV 2020.
Baca Juga: Seminggu Dinyatakan Positif Covid-19, Kepala Bappeda Jatim Meninggal Dunia Malam Tadi
Thailand juga mengandalkan pariwisata, itu pasti akan mengalami penurunan yang cukup berpengaruh dibandingkan Malaysia. Karena kondisi sektor pariwisata belum normal
Resesi ekonomi Malaysia dan Thailand tentunya harus diwaspadai oleh Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki hubungan dagang kedua negara.
Tetapi struktur ekonomi Indonesia tidak seperti Singapura, karena Indonesia tidak bergantung kepada ekspor. Perekonomian Indonesia lebih bergantung kepada konsumsi rumah tangga. Selama wabah ini masih terjadi konsumsi terus mengalami penurunan.
Sumber: CNN. Detik.com