Korban meninggal akibat banjir bandang yang menerjang Masamba di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pada Senin, 13 Juli 2020, menelan korban jiwa.
Hingga Selasa, 14 Juli 2020, tercatat ada 13 orang yang ditemukan dalam keadaan tewas. Selain itu, ada 46 orang hilang, seperti yang dilaporkan oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar.
Baca Juga: Karena Peluk Batang Pohon Pisang, Anak Selamat dari Banjir di Luwu Utara
"46 orang lainnya dinyatakan hilang masih dalam pencarian oleh tim gabungan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar, Mustari, dalam rilisnya yang diterima, Selasa, 14 Juli 2020 sore.
Meski demikian, selama melakukan evakuasi petugas dari Basarnas juga menemukan 10 orang yang selamat setelah terseret banjir bandang.
Adapun korban selamat tersebut adalah Nursia (44) warga Radda, Windi Lifriandi (26) Bone Tua (Masamba), Heril (28), Hera Hedrian (17), Wahyuni, H Syamsu, Jelita Busor, Kadir warga Radda.
Selanjutnya, Mustari mengatakan bahwa jenazah korban banjir bandang tersebut sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Masamba dan Rumah Sakit Hikmah.
Namun, Jenazah yang berada di Rumah Sakit Hikmah adalah yang belum teridentifikasi.
Dalam proses evakuasi, sebanyak 14 orang tim Basarnas Makassar dan enam orang dari Basarnas Palopo serta enam orang dari Basarnas Bone dikerahkan untuk membantu tim Basarnas Luwu Utara.
Seperti diketahui bahwa banjir bandang terjadi akibat luapan air sungai. Akibatnya, saat ini jalanan kota kecil yang berjarak 450 kilometer dari Makassar, Sulawesi Selatan, dipenuhi lumpur.
Baca Juga: Gempa M 5,5 Guncang Kepulauan Selayar, Sulawesi Tengah
Bahkan, lumpur sisa banjir juga terlihat di rumah dinas Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara di Jalan Andi Djemma. Ketinggian lumpur di rumah dinas bupati dan wakil bupati tampak mencapai 50 sentimeter.
Sumber: iNewsulsel, Kompas.com, IDN Times