Dengan stiker "selamat datang" di paspor dan tes virus corona pada saat kedatangan, Dubai membuka kembali pintunya untuk pengunjung internasional pada Selasa 8 Juli 2020 dengan harapan menghidupkan kembali industri pariwisata setelah hampir empat bulan penutupan.
"Sambutan hangat di rumah kedua Anda," tulis stiker yang ditempel pada paspor pendatang sesampainya di bandara Dubai, di mana seluruh staf terlihat mengenakan jas hazmat dan mesin penjual otomatis menawarkan peralatan perlindungan pribadi.
Baca Juga: Di Tengah Imbauan WHO Terkait Corona, Disneyland Kembali Buka
Dilansir dari CNN, Senin 13 Juli 2020, turis asal Italia, Francesca Conte, mengatakan dia khawatir penerbangannya akan dibatalkan.
Pembukaan kembali pada pekan lalu dilakukan bersamaan dengan jumlah kasus COVID-19 di Uni Emirat Arab (UEA) naik menjadi 52.600 termasuk 326 kematian, dengan jutaan pekerja migran yang tinggal di hunian yang paling terpukul.
Wisatawan mancanegara yang datang diharuskan menunjukkan hasil tes negatif virus corona yang dilakukan di negara keberangkatan dalam waktu empat hari sebelum penerbangan.
Sekedar informasi, pariwisata telah lama menyokong dompet pemerintah Dubai, salah satu dari tujuh emirat yang membentuk UEA.
Musim ramai turis biasanya dimulai pada Oktober ketika panas terik berangsur teduh.
"Kami siap menerima wisatawan sementara kami melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan," kata Talal al-Shanqiti dari Direktorat Jenderal Urusan Perumahan dan Luar Negeri Dubai, dilansir AFP, Senin 13 Juli 2020.
Dengan sumber daya minyak yang sedikit dibandingkan negara tetangganya, Dubai memiliki sektor bisnis yang paling beragam di Teluk, mulai dari sebagai pusat keuangan, komersial, dan pariwisata, meskipun mengalami penurunan ekonomi dalam beberapa tahun terakhir.
Ibu kota UEA ini adalah rumah bagi tempat-tempat wisata paling populer di Timur Tengah, termasuk sirkuit F1 dan museum Louvre Abu Dhabi, yang pada akhir Juni membuka pintunya bagi pengunjung setelah penutupan 100 hari.
Sumber: CNN, AFP