Makam dan Gua Pamijahan di Tasikmalaya menjadi destinasi wisata ziarah favorit saat bulan Ramadan. Tidak hanya bulan Ramadan, saat hari biasa pun gua ini ramai dikunjungi peziarah.
Pamijahan merupakan gua alam dan makam dari seorang penyebar Islam, Waliyullah Safardi. Gua Pamijahan itu sendiri berada tidak jauh dari makam.
Baca Juga: Ritual Tabur Garam di Jalur Nagreg Jabar ini Pertanda Pengguna Jalan Akan Celaka, Benarkah?
Makam Pamijahan memiliki tiga lapis area. Area pertama adalah bagian luar bangunan utama yang memiliki sekitar 24 makam dan lapisan kedua seitar 11 makam dari sanak keluarga Waliyullah Safardi. Pada bangunan utama terdapat satu makam utama yang juga ditutup dengan dinding.
Sedangkan untuk Gua Pamijahan yang fenomenal berada tidak jauh dari makam tersebut. Sama seperti gua pada umumnya, stalakmit dan stalaktit memenuhi hampir seluruh permukaan gua.
Dalam gua ini, terdapat sekat-sekat yang menggambarkan seperti ruang dalam sebuah bangunan. Satu hal yang membuat banyak peziarah yang juga masuk ke dalam Gua Pamijahan adalah untuk melihat lubang-lubang seperti mulut gua yang dikisakan menjadi 'jalan tembus menuju Banten, Cirebon, sampai Makkah'. Hal ini hingga saat sudah menjadi misteri karena belum ada orang mengaku dapat tembus ke Makkah melalui gua tersebut.
Baca Juga: Lawang Saketeng di Cirebon, Tempat Kejaraan Makhluk Gaib, Benarkah?
Baca Juga: Dibalik Kisah Tragis Curug Pengantin di Bandung dapat Meningkatkan Aura yang Memesona, Benarkah?
Sejarah Gua Pamijahan memang lekat dengan ajaran Islam. Dahulu gua ini digunakan sebagai tempat persembunyian para Syeikh. Ajaibnya lagi, gua ini memiliki mata air yang jernih zam-zam.
Dua keajaiban inilah yang mengantarkan Gua Pamijahan sebagai primadona destinasi wisata di kawasan Pamijahan. Kalau sudah masuk ke dalam gua, banyak pelancong yang berdoa. Mereka mempercayai kalau gua di Kaki Gunung Mujarod ini mempunyai keistimewaan.
Sumber: Detik.com