Di Mojokerto, Jawa Timur terdapat sebuah gua berada di lereng Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan ketinggian 600mdpl. Gua ini cocok menjadi spot petualangan tetapi gua ini penuh dengan legenda, mistis dan misteri.
Konon katanya gua yang memiliki keindahan alam yang indah ini merupakan salah satu tempat pertapaan Raden Wijaya sebelum ia menjadi raja dari Kerajaan Majapahit. Para penilik sejarah mengira kalau ia mendapatkan wahyu atau wangsit untuk mendirikan Majapahit.
Baca Juga: Merinding! Jembatan Penghubung Malang-Surabaya ini Dihuni Hantu Pemandu Jalan Menuju Kematian
Baca Juga: Salah Satu Masjid di Malang ini Disebut-sebut Proses Berdirinya Dibantu oleh Ribuan Jin, Benarkah?
Nama gua ini diambil dari nama para leluhur yang pernah singgah di sini. Gembyang sendiri adalah seorang pengikut Raden Wijaya, yang akhirnya mengabdi pada beliau di gua tersebut, sehingga gua tersebut sampai diberi nama Gembyang.
Banyak cerita legenda dan mistis yang membuat Gua Gembyang berkaitan dengan sejarahnya Kerajaan Majapahit. Salah satunya adalah cerita berbagai pusaka sakti para leluhur Majapahit yang bersemayam di gua tersebut.
Tidak ayal, gua tersebut sampai sekarang masih suka didatangi para pertapa yang akan meminta sesuatu. Tidak heran banyak misteri dan mistis yang menceritakan kalau para pertapa yang suka meminta sembarang, malah mendapatkan petaka di gua tersebut.
Gua Gembyang merupakan gua alam. Artinya, gua ini terbentuk secara alami dan tidak ada campur tangan manusia. Berada di arah timur dari bukit, gua ini cocok sekali untuk melihat matahari terbit. Semburat oranye yang dikeluarkan matahari menyinari mulut gua, pemandangan yang cukup indah.
Legenda dan cerita petilasan yang lainnya, adalah Gua Gembyang menjadi salah satu tempat untuk berlindungnya Erlangga. Erlangga adalah putra dari Raja Udayana, dari Kerajaan Bedahul Bali.
Aura mistis tidak melulu menggambarkan tentang Gua Gembyang, gua yang masih menarik untuk dijadikan spot untuk caving ini mempunyai kondisi alam yang masih asri. Bebatuan kecil dan besar, berjejer rapi di mulutnya.
Cukup unik dan cukup menantang saat lo ingin caving di dalam Gua Gembyang, lho. Hal ini berkaitan dengan dilarangnya penerangan saat lo masuk ke dalam gua. Jadi, lo akan tetap dibiarkan tanpa penerangan untuk menelusuri gua tersebut.
Ketika masuk ke Gua Gembyang, jangan kaget dan takut jika kamu melihat ada kain putih di beberapa tempat. Kain putih tersebut hanya menandakan jika tempat tersebut dipercaya sebagai petilasan oleh kelompok aliran tertentu.
Karena daya tariknya, Gua Gembyang masuk ke dalam 7 destinasi yang direkomendasikan saat kamu berada di Tulungagung. Hal tersebut terlihat dari berbagai petualang yang datang, tidak hanya dari dalam negeri sendiri tetapi juga dari luar dan mancanegara.
Selain Gua Gembyang – beberapa tempat atau spot petualangan yang berdekatan adalah Gunung Budheg, Pantai Popoh, Pantai Coro, Air Terjun Pandanwangi, Candi Dadi dan juga Bukit Cemenung. Namun, untuk kamu yang ingin caving, Gua Gembyang adalah rekomendasinya.
Pemandangan yang indah di Gua Gembyang juga didukung oleh sekitarnya yang masih hutan hijau dan lebat, serta berbagai satwa liar yang masih suka berkelian di sekitaran gua.
Baca Juga: Gunung Arjuno, Disebut-sebut Gunung Paling Keramat di Indonesia, ini Cerita Mistisnya
Baca Juga: Pulau Nusa Barong di Jember, Objek Wisata Indah Disebut-sebut Sarang Makhluk Gaib, Benarkah?
Baca Juga: Klampis Ireng, Kerajaan Gaib Selalu Dijadikan Tempat Mengatasi Permasalahan dan Meminta Rezeki
Jika kamu ingin berkunjung dari Kota Mojokerto, kamu akan menempuh 40-50 menit perjalanan karena jaraknya bisa sampai 30 kilometer. Untuk kamu yang akan berangkat, kamu bisa ambil perjalanan tersebut mulai dari Jalan R.A Basuni dan Jalan Mayjen H. Soemadi dengan waktu tempuh 51 menit.
Sedangkan kalau kamu berangkat dari Kota Tulungagung, kamu akan menempuh perjalanan maksimal selama 3 jam 10 menit, karena akan menempuh jarak sampai 126 kilometer. Kamu bisa mulai dari Jalan Raya Kediri-Pare, via Jalan Totok Kerot atau Jalan Nasional 22.