Tak Mau Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Jenazah PDP Dibawa Kabur

Tak Mau Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Jenazah PDP Dibawa Kabur

Enda Tarigan
2020-07-06 12:39:10
Tak Mau Dimakamkan Sesuai Protokol Covid-19, Jenazah PDP Dibawa Kabur
Ilustrasi, Pixabay

Seorang jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan dibawa kabur oleh keluarga saat akan dilakukan pemulasaran jenazah sesuai protokol Covid-19, Sabtu (4/7/2020) dini hari.

Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin yang dikonfirmasi menyampaikan, jenazah tersebut dibawa keluarga, bahkan dengan menggunakan mobil pribadi. 

Baca Juga: Ini Beberapa Mitos Jawa yang Paling Banyak Beredar di Masyarakat, Benarkah?

"Saat itu jenazah pasien sudah ada di mobil ambulance. Tapi karena keluarga meminta agar di sholat kan dahulu, maka jenazahnya pun diturunkan," ujarnya, Minggu (5/7/2020).

Namun saat diturunkan dari ambulance, jenazah yang sudah berada di dalam peti tersebut, ternyata malah dinaikkan oleh keluarga ke dalam mobil mereka. Selanjutnya bersama dengan jenazah tersebut, mobil itu pergi, yang berdasarkan informasi didapat menuju ke arah Belawan.

"Disini kita tidak bisa berkomentar, karena sudah ranahnya pihak kepolisian. Yang pasti soal pemulasarannya sudah kita kerjakan," tuturnya.

Lebih lanjut Edison menyebutkan, penegakan status pasien tersebut adalah sebagai PDP. Pasien juga kata dia, sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan itu selama satu malam, yakni masuk pada Jumat (3/7/2020) malam, dan meninggal dunia pada Sabtu (4/7/2020) dini hari.

"Untuk komorbid pasien, adalah pneumonia," tandasnya.

Baca Juga: Lee Min Ho Pernah Ikut Wamil, Pas Keluar Jadi Makin Gagah

Terpisah Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dimintai tanggapannya soal kejadian ini meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol pemulasaran jenazah Covid-19. Karena, tegas dia, protokol ini dibuat adalah semata-mata untuk menjaga masyarakat supaya tidak menambah kasus-kasus baru Covid-19.

"Kita khawatirnya, akan dijadikan pembenaran. Kalau itu terjadi tentu kan bahaya. Karena bagaimana, seandainya pemulasaran jenazah itu tidak sesuai protokol Covid sementara dia terkonfirmasi, walaupun hasil labnya belum ada. Itu yang kita khawatirkan," imbuhnya. 

Penulis: Stepanus Purba
Editor: Enda Tarigan

Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30