Kementan Bongkar Rahasia Eucalyptus Jadi Kalung 'Antivirus' Corona

Kementan Bongkar Rahasia Eucalyptus Jadi Kalung 'Antivirus' Corona

Ahmad
2020-07-05 15:28:19
Kementan Bongkar Rahasia Eucalyptus Jadi Kalung 'Antivirus' Corona
Foto: Istimewa

Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan penjelasan terkait perjalanan eucalyptus yang kini jadi kalung antivirus. Kalung ini kini tengah sorotan publik dan tak jarang menuai kritik.

Lebih lanjut, Kepala Balai Besar Penelitian Veteriner Kementan Indi Dharmayanti menjelaskan, kalung ini merupakan pengembangan produk yang telah diluncurkan pada Mei lalu. Produk itu antara lain roll on, inhaler, balsem dan minyak aroma terapi.

Baca Juga: Kalung Anti Corona Terbuat dari Eucalyptus Siap Diproduksi Massal

"Jadi begini produk ini salah satu varian dari produk berbasis eucalyptus yang kita luncurkan pada bulan Mei lalu. Waktu itu varian itu 5, roll on, inhaler, balsem, minyak aroma terapi, sama aroma terapi kalung ini. Namanya kalung aroma terapi sebenernya," jelasnya, Minggu 5 Juli 2020.

Dalam perjalanannya, dia bilang, pihaknya telah melakukan berbagai penelitian dengan berbagai komoditas. Tapi, eucalyptus memiliki potensi.

"Jadi memang relatif sangat aman apalagi untuk inhalasi. Nah karena kita targetnya inhalasi karena virusnya ada di pernapasan. Dengan kemampuan dia menghasilkan volatil, gasnya itu kita harapkan membunuh virus di pernapasan, ini runtutannya," terangnya

Setelah melihat berbagai literatur, pihaknya melakukan berbagai uji di laboratorium terhadap eucalyptus ini. Uji sendiri dilakukan pada Corona model dan virus H5N1.

"Uji lab ini kita gunakan jenis Corona model dan virus influenza H5N1. Kenapa kita nggak menggunakan COVID-19 karena COVID ini kita temukan sulit, kan di sel vero namanya itu sulit nggak stabil kita lihat bahwa beberapa publikasi, literatur zaman SARS dulu itu menggunakan virus Corona model menggantikan hal itu," jelasnya.

"Kita gunakan gama Corona model karena targetnya sama Mpro kita lakukan konsentrasi toksisitas kemudian setelah tahu dosis yang aman kemudian kita lakukan uji antivirus itu dengan beberapa konsentrasi eucalyptus-nya dan kosentrasi virus itu lakukan itu dan baik, dan dia punya potensi antivirus yang bagus untuk membunuh Corona model yang kita gunakan dan H5N1," jelasnya.

Baca Juga: Ini Target Jokowi Selanjutnya Setelah Indonesia Naik Kelas Versi Bank Dunia

Ia menambahkan, kalung ini bukan obat. Sebab, untuk menjadi obat butuh proses yang panjang. Dari uji klinis hingga beberapa uji klinis lainnya.

"Nah ini bukan obat, karena memang untuk mengklaim suatu obat itu kann harus melalui prosedur yang sangat panjang, jadi harus uji-uji kita lakukan uji misanya pra klinis, klinis 1, klinis 2 apalagi untuk COVID seperti itu. Kemudian kita riset ini masih on going masih berlanjut akan kita lakukan uji klinis dengan Rumah Sakit Hasanudin milik Unhas yang di Makassar.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30