Setiap peninggalan sejarah, pasti akan dianggap menyimpan kisah-kisah berbau mistis dan mitos. Salah satu diantaranya adalah Sumur tua Mandar yang tepatnya terletak di Desa Samasundu, Kecamatan Limboro, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar).
Dimana, sumur ini yang peninggalan tokoh agama Puang Langgarang yang dikenal oleh masyarakat Mandar dengan sebutan To Salama (Orang yang selamat). Mempunyai beragam berkah yang melekat.
Salah satunya yakni, air yang ada dalam sumur tersebut tak akan pernah kering meski musim kemarau tiba. Asalkan masyarakat setempat bisa menjaganya dan tak melakukan hal-hal yang berpantangan.
Baca Juga : Kisah Misteri Meriam Keramat yang Tak Boleh Keluar Pulau Miangas Sulawesi Utara
Baca Juga : Merinding! Kisah Menyeramkan Hantu Tallu Anna, Hantu Penculik Anak dari Sulawesi Selatan
Baca Juga : Seram! Kisah Misteri Jembatan Bolong di Sulawesi yang Mesin Tiba-tiba Mati Sendiri
Sumur tua Mandar ini tak hanya dimanfaatkan airnya oleh masyarakat Desa Samasundu saja. Tapi banyak masyarakat dari desa lain berdatangan ke sini. Konon, pernah air yang ada dalam sumur tua Mandar Desa Samasundu tersebut tiba-tiba kering. Hal tersebut dikarenakan adanya perbuatan buruk yang dilakukan oleh masyarakat desa atau melanggar pesan dari To Salama.
Konon pernah air yang ada dalam sumur tua Mandar Desa Samasundu tersebut tiba-tiba kering. Hal tersebut dikarenakan adanya perbuatan buruk yang dilakukan oleh masyarakat desa atau melanggar pesan dari To Salama.
Masyarakat yakin jika pesan To Salama agar jangan sekali-kali berbuat buruk dan memanfaatkan buruk air sumur tua Mandar ini. Musibah akan datang salah satunya airnya akan kering.
Jauh sebelumnya, air di sumur tua Mandar sangat berlimpah. Saking banyaknya, masyarakat desa cukup hanya menggunakan gayung dari karet ban ketika ingin mengambil air sumur tua Mandar tersebut.
Baca Juga : Suku Kajang, Suku yang Terkenal Akan kekuatan Gaibnya di Sulawesi Selatan
Baca Juga : Ngeri! Doti, Ilmu Hitam Suku Kajang dari Sulawesi yang Kesaktiannya Tak Sembarangan
Baca Juga : Bikin Bulu Kuduk Merinding, Kisah Seram Dua Patung di Manado Ini Dikabarkan Bisa Bergerak Sendiri
Namun sejak perilaku masyarakat mulai berubah, pengambilan air di sumur tua Mandar di Desa Samasundu kini menggunakan tali. Hal itu, karena air sumur sudah mulai dalam alias perlahan surut hingga saat ini.
Beberapa masyarakat juga sudah tak meyakini bahwa surutnya air sumur tua Mandar bukan karena pelanggaran seperti cerita mitos yang ada. Tapi memang terjadi perubahan iklim yakni musim kemarau pada saat itu.