Gubernur DKI Jakarta Anies Ganti Nama Car Free Day Jadi Kawasan Pesepeda

Gubernur DKI Jakarta Anies Ganti Nama Car Free Day Jadi Kawasan Pesepeda

Yuli Nopiyanti
2020-07-01 17:58:30
Gubernur DKI Jakarta Anies Ganti Nama Car Free Day Jadi Kawasan Pesepeda
Ilustrasi Pesepeda di Car Free Day DKI Jakarta (Foto:Dok.Istimewa)

Pasalnya virus corona terus meningkat namun tak hanya itu saja bahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak menggunakan istilah car free day untuk 32 lokasi alternatif olahraga di DKI dan menggantinya dengan kawasan pesepeda. Hal itu dilakukan berkaitan dengan menjaga jarak aman.

"Mengenai kegiatan car free day, kita lakukan penyebaran di 32 lokasi dan namanya pun bukan car free day, namanya kawasan pesepeda. Kenapa kawasan pesepada? Untuk mendorong orang menggunakan sepeda agar jarak aman bisa tercapai," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu 1 Juli 2020.

Baca Juga:  CFD di 32 Titik di Jakarta Besok, Gugus Tugas Imbau Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

Tak hanya itu saja bahkan Anies, juga mengatakan bahwa penggantian nama itu agar masyarakat lebih banyak menggunakan sepeda di 32 titik yang telah ditentukan. Tujuannya, kata Anies, untuk menghindari risiko berdekatan seperti jika warga berkerumun dan berjalan kaki.

"Masalah utama dari kawasan yang ditutup dari kendaraan bermotor tapi tidak difokuskan untuk sepeda adalah begitu banyak orang berkerumun, jalan kaki dalam jarak yang berdekatan. Karena itulah, kita dorong gunakan sepeda. Karena, kalau sepeda, pasti harus jarak aman," ujar Anies.

"Kalau terlalu dekat, risiko pasti. Paling nggak sepedanya bisa bergesekan tuh. Jadi jaga jarak. Dan kita lakukan di 32 lokasi, insyaallah juga akan diteruskan itu, supaya aman," imbuhnya.

Baca Juga:  Ramai CFD di Kawasan BKT, Warga Tonton Kali 'Bersalju'

Namun tak hanya sampai di situ saja bahkan Anies juga mengaku dan memahami keinginan masyarakat berolahraga. Karena itulah, Pemprov DKI Jakarta menyediakan 32 lokasi olahraga agar masyarakat tidak perlu antre seperti di GBK.

"Sebagian rumahnya tidak besar, kampungnya tidak ada ruang, maka ruang-ruang terbuka itu dibutuhkan, terutama di hari libur. Jadi satu sisi ada kebutuhan itu (olahraga), sisi lain kebutuhan keselamatan. Karena itulah kemudian diputuskan menggunakan 32 area di Jakarta untuk kawasan pesepeda," ungkapnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30