Goa Hawang yang terletak di Desa Letyuan, Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku lokasinya hanya 15 km dari Kota Tual menyimpan keindahan yang mempesona.
Goa ini dikelilingi hutan sangat lebat. Juga kolam air tawar yang jernih. Dasar kolam dengan batu-batu alami bisa terlihat mata telanjang. Air jernih itu begitu mempesona ketika terkena pantulan cahaya matahari. Sebuah pemandangan menakjubkan.
Kolam air ini, memiliki dua lubang terhubung dengan mata air Evu dari sungai bawah tanah. Sehingga wisatawan bisa menyelam dan masuk ke dalam lubang-lubang yang tembus satu sama lain. Keindahan Goa Hawang bagaikan surga yang tersembunyi, ditambah dengan stalaktit begitu khas.
Dibalik keindahannya, di goa ini juga terdapat batu dengan mitos yang hingga kini dipercaya masyarakat sekitar. Namun mitos itu hingga kini menyimpan misteri, yang belum terpecahkan. Memang tak seorang pun yang tahu kapan gua ini ditemukan. Namun, menurut cerita penduduk setempat, goa ini ditemukan oleh tetua sejak lama.
Dikutip dari bisnis wisata, Di dalam gua terdapat batu yang melambangkan seorang pemburu pria yang memegang tombak dan dua ekor anjing pergi berburu babi hutan. Saat dikejar babi hutan itu malah tiba-tiba menghilang ketika masuk gua. Karena lelah dan haus mengejar babi hutan, pria itu meminum air gua terasa sangat pahit kala itu.
Marah dan kecewa dengan rasa air, sang pemburu melontarkan kata-kata kotor, sumpah serapah yang tak terpuji sehingga mengakibatkan dia bersama kedua anjingnya dikutuk berubah menjadi batu. Batu orang dengan anjingnya masih abadi hingga kini.
Nama Hawang diartikan dalam Bahasa Indonesia berarti arwah. Sebagian besar masyarakat setempat masih percaya jika di goa yang memiliki keindahan berupa kolam air sangat jernih beserta stalagtit cantik, masih banyak didiami roh bergentayangan. Karena itu, wisatawan yang datang dilarang mengumpat kata-kata kotor, berbuat jahat atau tindakan tak terpuji lainnya.