Liverpool akhirnya berhasil menjadi juara Liga Inggris setelah penantian lama. Ini menjadi gelar juara pertama bagi Liverpool dalam menjuari Premier League setelah menanti hampir 30 tahun lamanya. Nama Jurgen Klopp pun langsung mencuat sebagai legenda. Jurgen klop menjadi pelatih pertama asal jerman yang berhasil membawa Liverpool juarai Premier League.
Liverpool akhirnya memastikan diri sebagai jawara Premier League musim 2019-2020 setelah kekalahan Manchester City dari Chelsea dengan skor 2-1 di stadion Stamford Bridge. Hal disebabkan koleksi poin yang telah dikoleksi Liverpool sudah tidak mungkin lagi terkejar oleh klub mana pun utamnaya Man City sebagai rival utama di musim ini.
Liverpool sukses menjadi juara Premier League musim 2019-2020 setelah berhasil mengoleksi 86 poin unggul 23 angka dari Man City di urutan kedua. Hal tersebut memgokohkan Liverppol sebagai pemuncak klasemen hingga musim berakhir, meski Man City sukses memenangkan tujuh laga tersisa. Poin yang dimiliki Liverpool tersebut sudah tak mungkin lagi terkejar, dan memastikannya menjuarai Premier League di musim ini.
Klub Tercepat Juarai Premier League
Hal tersebut membuat liverpool menjadi klub tercepat dalam menjuarai Premier League dengan sisa pertandingan yang masih cukup banyak. Setelah sempat terhenti sebab wabah virus corona, Premier League pun akhirnya dilanjutkan. Hal ini membuat skuad The Red menggelora untuk memastikan juara. Liverpool hanya membutuhkan 6 poin dengan memenangkan dua pertandinga. Sempat gagal mencapai target kemenagan tersebut, namun The akhirnya berhasil menjadi juara, bahkan dengan kategori yang tercepat.
The Reds masih memiliki tujuh pertandingan tersisa untuk dimainkan musim ini. Mereka mengunci gelar dengan dua pertandingan lebih banyak dari tim lainnya dalam sejarah Premier League. Bahkan hal tersebut telah memecahkan rekor sebelumnya, yang pernah diukir oleh Manchester United musim 2000/2001 dan Manchester City 2017/2018. Mereka menjadi juara ketika kompetisi tersisa 5 pekan lagi.
Klub Hebat yang Lama Berpuasa Gelar
Menjuari Premier League adalah penantian panjang bagi Liverpool setelah hampir 30 tahun berpuasa. Liverpool terakhir kali meraih gelar juara Liga Inggirs pada 28 April 1990. Liverpool saat itu bersaing ketat dengan Aston Villa di puncak klasemen. Kemenangan Liverpool saat itu bisa dibilang cukup dramatis. Dibawah asuhan Kenny Dalglish akhirnya Liverpool keluar sebagai juara Liga Inggir pada saat itu yang masih bernama Devisi Satu. Ini menjadi gelar terakhir setelah kemudian dahaga puasa gelar itu terbayar di Premier League musim 2019-2020 .
Sejarah mencatat bahwa Liverpool merupakan salah satu klub hebat di Britania Raya. Klub berjuluk The Red tersebut menjadi klub yang cukup dominan pada periode 1970 hingga awal 1990. Pada perioede emas tersebut jauh telah berhasil meraih 11 gelar. Hal tersebut dicapai Liverpool jauh sebelum munculnya Manchester United sebagai jawara baru pada tahun 1991.
Liverpool meraih era terbaiknya saat dibawah manajer Bill Shankly. Pelatih ini kemudian menjadi legenda Liverpool. Ia sangat dihormati karena berhasil membawa Liverpool kembali ke divisi satu setelah sebelumnya berada di divisi dua selama 8 musim. Setelah menjuarai Piala FA yang pertama pada tahun 1965 dan menjuarai liga pada musim 1965-66, Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar juara liga dan Piala UEFA pada musim kompetisi 1972-73. Musim berikutnya Bill Shankly berhasil mempersembahkan gelar Piala FA setelah membantai Newcastle United 3-0. Tidak ada yang menyangka bahwa gelar Piala FA itu merupakan persembahan terakhir dari seorang Bill Shankly. Karena secara tiba-tiba Bill Shankly memutuskan untuk pensiun.
Baca juga: Selamat, Liverpool Jadi Juara Premier League
Kejayaan Liverpool bersama Bill Shankly dilanjutkan Bob Paisley yang pada saat itu berusia 55 tahun. Dia menjabat sebagai manajer Liverpool dari tahun 1974 sampai 1983 dan hanya pada awal tahun Bob Paisley tidak dapat memberikan gelar untuk Liverpool. Selama 9 tahun Bob Paisley menjabat sebagai manajer Liverpool FC, ia memberikan total 21 tropi, termasuk 3 Piala Champions, 1 Piala UEFA, 6 juara Liga Inggris dan 3 Piala Liga secara berturut-turut. Selanjutnya kejayaan Liverpool dilanjutkan dibawah asuhan Joe Fagan yang pada saat itu berusia 62 tahun. Di musim pertamanya berhasil mempersembahkan treble buat Liverpool yaitu juara Liga Inggris, juara Piala Liga dan juara Piala Champions. Raihan ini menjadikan Liverpool FC sebagai klub sepak bola pertama di Inggris yang berhasil meraih 3 gelar juara sekaligus dalam 1 musim kompetisi. Setelah kepergian Joe Fagan, Liverpool diasuh leh Kenny Dalglish. Dibawah asuhannya Liverpool berhasil menjadi juara Liga Inggris sebanyak 3 kali dan juara Piala FA sebanyak 2 kali, termasuk gelar ganda juara Liga Inggris dan juara Piala FA pada musim kompetisi 1985-86, dan juga meraih gelar juara Liga Inggirs pada 28 April 1990.
Kenny Dalglish menjadi pelatih terahir yang berhasil membawa Liverpool menjadi juara Liga Inggris. Setelah masa kepemimpinannya belum ada satupun pelatih yang berhasil membawa Liverpool menjadi uara Liga Inggris walau di beberapa kompetisi berhasil menorehkan prestasi. Namun setelah Kenny Dalglish belum ada satupun pelatih yang berhasil mengantarkan liverpool menjadi juara Liga Ingris, sampai akhirnya datanglah Jurgen Klopp pada tahun 2015 dengan semangat optimis.
Jurgen Klopp adala Manifestasi Kebangkitan Liverpool
Jurgen Klopp adalah manifestasi kebangkitan Liverpuul, rasanya pernyataan tersebt tidaklah berlibihan setelah apa yang diraihnya hari ini. Ketika Jurgen Klopp datang ke Anfield untuk hari pertamanya sebagai manajer Liverpool pada 8 Oktober 2015, ada satu pesan utama dari pidatonya. "Kita harus beralih dari orang yang ragu-ragu menjadi orang percaya," kata orang Jerman yang karismatik itu ketika dia duduk di depan kamera dan lampu media dunia. Inilah menjadi penanda era baru Liverpool. Ini menjadi proses awal kebangkitan Klub berjuluk The Red tersebut.
Liverpool yang diasuh Jurgen Klopp melahorkan tim dengan pondasi yang kuat. Pria asal Jerman itu membenahi semua lini agar tidak timpang. Mulai dari penjaga gawang, Jurgen Klopp memasang Alisson Becker. Bukan hal mudah untuk mendatangkan kiper satu ini, namun hal tersebut bisa dijwab dengan penampilan ciamiknya. Alisson meraih 21 clean sheet (tak kebobolan) pada musim lalu. Pada musim ini, ia juga memiliki 11 clean sheet, meskipun sempat mengalami cedera di awal musim.
Dalam membangun pertahanan tim, Klopp memasang bek tengah asal Belanda, Virgin Van Dijk, telah menjelma menjadi “raksasa” sejak bergabung dari Southampton pada 2018. Kemampuan Van Dijk untuk memberi umpan juga berarti Liverpool dapat mengubah pertahanan menjadi serangan dalam sekejap mata. Dan ketika bicara soal dasar-dasar pertahanan, ia melakukan segalanya dengan rapih.
Baca juga: Ribuan Pendukung Serbu Anfield, Pasca Liverpool Juara Liga Inggris
Kemudian, di depan Van Dijk adalah kumpulan pemain yang menjadi mesin Liverpool. Jordan Henderson, Georginio Wijnaldum, dan Fabinho, dengan James Milner sebagai cadangan, memberikan tekanan tanpa henti agar pihak lawan merasa sangat tercekik.
Sebagai mesin goal Klopp memasang penyerang trisula, Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino. Kombinasi mereka menghadirkan kecepatan dan penyelesaian akhir yang mematikan. Salah dan Mane adalah para gelandang tengah impian, selalu membuat gerakan yang cerdas dan tidak dapat diprediksi. Salah dan Mane mengantongi total 30 gol pada musim ini. Tetapi sosok dalam Box ituyang dianggap pahlawan tanpa tanda jasa dari serangan itu adalah Firmino, yang bekerja keras dengan skema permainan Klopp.
Tentu semua formasi pemain yang begitu ciamik tidak akan pernah tercipta jika bukan karena jasa sang peracik dalam hal ini pelatih, Jurgon Klopp. Para pemain bisa begitu disiplin dalam menjalankan arahan dari pelatih tidak terlepas dari cara Klopp mendidik para pemain.
Berbeda dengan para pelatih klub inggris lainnya, secara strategi permainan klop menekankan filosofi permaianan menyerang dan pressing atau menekan lawan agar permainan tidak bisa berkembang. Klopp dalam setiap pertindangan menekankan para pemain untuk bermain dengan strategi menyerang dan high pressure. Dengan strategi ini Liverpool memaks lawan untuk sangat berhati-hati dalam bergerak sehingga membuat pemain tim lawan kebingunan dan tertahan, permainan tidak berkembang.
Selain strategi, ternyata sikap Klopp yang begitu dekat dengan para peman uga cukup mempengaruhi. Kedekatan pelatih dengan pemain pastinya jadi salah satu kunci penting komuniasi. Tanpa hubungan dan komunikasi yang baik startegi dan pemain sehebat apapun akan tidak harmonis saat bermain di lapangan. Namun demikian walau begitu dekat dengan pemain yang dilatihnya, soal disipil jangan coba-coba. Pelatih satu ini dikenal dengan disiplin waktu yang ketat.