Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan, tingkat kepatuhan masyarakat di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo dan Gresik) masih rendah untuk cegah penyebaran COVID-19.
Hal tersebut disampaikan dihadapan Ketua Gugus Tugas Pusat, Doni Monardo, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan, Mahfud MD dan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto saat rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu 24 Juni 2020.
"Hanya 30 persen masyarakat yang mau memakai masker di tempat ibadah dan masih ada 70 persen yang tidak menggunakan masker. Kemudian mereka 84 persen tidak physical distancing," ujar Khofifah.
Baca Juga: Ini 32 Lokasi Baru CFD di Jakarta yang Berlaku Mulai Minggu 28 Juni
Selain itu, lanjut Khofifah, di pasar tradisional maupun tempat tongkrongan tingkat kepatuhan masyarakat Surabaya Raya juga di bawah 20 persen. Masyarakat yang tidak memakai masker di pasar 84 persen, sedangkan di tempat tongkrongan 88 persen.
"Pasar tradisional 92,8 persen buka, 84 persen tidak menggunakan masker, 89 persen tidak physical distancing," ujar dia.
"Lalu kita lihat bagaimana tempat cangkrukan, warung, saya lihat 88 persen mereka tidak menggunakan masker dan 89 persen mereka tidak physical distancing. Ini hasil dari IKA FKM Unair," ujar Khofifah.
Sebelumnya, pasien Corona COVID-19 di Jawa Timur menembus angka 10 ribu pada Selasa, 23 Juni 2020. Hal itu didorong ada penambahan pasien positif Corona COVID-19 sebanyak 274 orang.
Di sisi lain, pasien sembuh dari Corona COVID-19 bertambah 80 orang menjadi 2.995 orang. Kabar duka, sembilan pasien meninggal karena COVID-19 menjadi 753 orang.
Sementara itu, jumlah pasien dirawat sebanyak 6.115 orang. Orang dalam pemantauan (ODP) mencapai 27.655 orang dengan rincian dipantau 3.928, selesai dipantau 23.580, dan meninggal 147 orang.
Baca Juga: Ini Pesan Jokowi Terkait Peran Publik Tekan Tekan Kasus Sebab Corona Masih Muncul
Pasien dalam pengawasan (PDP) menyentuh angka 9.587 orang. Rinciannya antara lain pengawasan 4.148 orang, selesai diawasi 4.280 orang dan meninggal 1.159 orang.