Pasalnya tengah heboh pria asal Bogor berinisial T (32) mengaku divonis dokter tidak bisa lagi makan mi instan untuk selamanya. Menurut T, ini diakibatkan karena dahulu ia terlalu banyak makan mi instan sehingga memicu radang kerongkongan dan dikhawatirkan dokter bisa menjadi kanker.
"Dalam waktu seminggu, gue bisa menghabiskan setengah kardus mi instan baik itu kuah atau goreng. Bahkan, rekor yang pernah gue alami adalah tiga kardus dalam waktu tiga minggu," tulis T dalam postingan di akun Facebook miliknya, Sabtu 20 Juni 2020.
Baca Juga: Menikmati Es Tape Singkong Segar dan Nikmat di Rumah, Ini Resep dan Cara Membuatnya
Namun tak hanya itu saja bahkan Dokter gizi dari Rumah Sakit Pusat Pertamina, dr Titi Sekarindah, MS, SpGK, mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengonsumsi mi instan, seperti karbohidrat yang terkandung bisa meningkatkan gula darah dengan cepat. Selain itu, kandungan garam pada bumbu seperti monosodium glutamat (MSG) yang tinggi dapat memicu hipertensi, kegemukan, dan diabetes.
"Pada orang yang normal tetap jangan makan mi instan setiap hari, apalagi sekali makan langsung dua, tapi harus dibatasi setidaknya sekali dalam seminggu karena mi instan itu tidak sehat," kata dr Titi dalam wawancara beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu bahkan dr Titi juga menyarankan sebaiknya dalam memilih makanan, pilihlah asupan makanan dengan gizi seimbang, yaitu mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak, dan sayuran daripada harus mengonsumsi mi instan.
Baca Juga: Resep Bubur Mutiara Nangka yang Mudah Sehat dan Enak
Namun, apabila memaksa ingin mengonsumsi mi instan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
- Jangan terlalu sering makan mi instan, maksimal seminggu sekali.
- Jangan mengonsumsi air rebusan mi instan. Sebab, kandungan lilin pada mi instan diyakini akan meleleh ketika direbus.
- Tambahkan sayuran saat menyajikan mi instan.
- Usahakan untuk tidak memakan mi instan bersamaan dengan nasi, karena keduanya sama-sama mengandung karbohidrat. Jadi sebaiknya gabungkan dengan makanan lain seperti protein.