Stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang ada di gudang Perum Bulog saat ini sebanyak 1,4 juta ton.
Lebih lanjut, Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) mengatakan, saat ini Bulog masih terus menyerap hasil panen petani rakyat, sehingga ia yakin stok beras cukup sampai akhir Desember 2020 dan tak perlu impor.
"Hitungan saya dengan Menteri Pertanian, lalu data Badan Pusat Statistik (BPS), dan asumsi Bank Indonesia (BI), insyaallah sampai Desember kita cukup dan tidak perlu impor. Prediksi cuaca, warning tentang pangan sudah kita sikapi. Maka sekarang kita menyerap sebanyak mungkin. Cadangan di Bulog sekarang 1,4 juta ton," ungkap Buwas.
Di bulan Oktober-November masih ada potensi panen beras. Oleh sebab itu, Buwas siap menyerap untuk mempertahankan ketersediaan CBP.
"Oktober-November yang diperkirakan ada panen kembali, kita akan serap lagi sebanyak-banyaknya. Karena itu merupakan cadangan kita, dan kita berusaha untuk tetap mengutamakan produksi dalam negeri. Kalau toh harus impor itu disesuaikan dengan kebutuhan. Kekurangan saja," jelas dia.
Saat ini Bulog sedang menyerap panen di Provinsi Lampung. Nantinya, hasil panen itu akan didistribusikan ke DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai wilayah yang paling mudah dijangkau dari Lampung.
"Sekarang di Lampung sedang panen, kita serap," ujar dia.
Selain itu, Merauke sebagai daerah paling timur di Indonesia juga kini sudah berhasil produksi beras. Untuk mendukung produksi beras di Merauke, saat ini Bulog sedang membangun gudang untuk menyimpan hasil panen.
Baca Juga: BNPT Sebut Jaringan Teroris Rekrut Anggota via Online Saat Pandemi Corona
"Sekarang target saya Merauke. Ini produksinya luar biasa, baik jumlah dan kualitas. Tapi kemampuan kita terbatas karena gudang masih dibangun. Nanti kita akan serap sebanyak mungkin untuk menyalurkan ke sekitaran Papua, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT). Nah kalau sekarang daya tampung kita terbatas," ungkapnya.