Peristiwa kesurupan massal seringkali terjadi di sejumlah sekolah menengah. Termasuk di salah SMK dan SMP Swasta Arina Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, beberapa tahun silam.
Narasumber bernama Bunga (nama samaran) dilansir dari Tagar itu menuturkan peristiwa kesurupan massal terjadi di tahun 2019. Saat itu mereka baris di lapangan, sebagaimana biasa. Saat acara pengarahan dari pembina upacara, seorang siswi diketahui kelas X (Mawar) nama samaran, tiba-tiba pingsan.
Beberapa siswa, membopong Mawar ke ruang kelas terdekat. Tidak lama setelah dibaringkan di meja, Mawar menjerit-jerit.
Baca Juga : Kisah Misterius Air Berputar dan Naik di Danau Toba yang Belum Terpecahkan
"Di sana bayiku! Tinggal bayiku..!" teriak Mawar ditirukan Bunga.
Ditambahkan, Mawar meronta-ronta. Dengan mata melotot, dia berjalan mengelilingi sekolah, diiringi guru dan siswa yang tidak kuasa menahannya.
Tiap kelas dicoba dimasuki, termasuk di lantai dua gedung sekolah. "Tinggal bayiku! Tinggal bayiku...!" teriaknya melengking.
Masih penuturan Bunga, Mawar sempat sadar. Pihak sekolah pun mendatangkan becak, untuk mengantar Mawar pulang. Miris, kembali Mawar kesurupan. Ia turun dari becak, membuka gerbang sekolah yang terbuat dari besi.
Baca Juga : Menguak Kisah Tentang Kedalaman Danau Toba yang Masih Misteri
"Di sana bayiku! Tinggal bayiku...!" teriaknya kembali berulang. Dan setelah sadar kembali, Mawar pun diantar pulang.
Dengan kejadian itu, Bunga didampingi keluarganya, berharap pihak sekolah mencari solusi agar siswa tidak takut kembali ke sekolah.
"Hari ini kami masih libur. Besok masuk," kata Bunga, siswi kelas XI itu.
Terpisah, keluarga Dahlia (nama samaran), seorang siswi kelas X yang juga kerasukan, ditemui Tagar di Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, menuturkan informasi senada.
"Ia masih enggan ditemui. Kemarin, kami jemput dia ke sekolah. Di rumah, dia juga meronta-ronta. Empat orang memegang, tidak sanggup. Kami panggil "orang pintar" baru dia sadar," kata kakek Dahlia, Rabu 4 September 2019 lalu.
Kakek Dahlia juga berharap pihak sekolah mencari solusi, agar siswa tidak trauma dan takut untuk kembali ke sekolah. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, puluhan siswa SMK dan SMP Swasta Arina Sidikalang, mengalami kesurupan massal pada Senin 2 September 2019 dan Selasa 3 September 2019 lalu.