Sebuah desa di Kecamatan Sei Binjai Kabupaten Langkat memiliki pesona alam yang alami dan asri. Desa Rumah Galuh namanya, pesona alam itu kemudian dikelola oleh beberapa pemuda setempat yang menyebut dirinya Pemandu Alam Rumah Galuh atau yang dikenal dengan Pelaruga. Setelah dibuka sejak 2011 lalu wilayah ini kemudian menjadi daerah wisata alam, dan orang-orang banyak yang menyebutnya dengan Pelaruga.
Air Terjun Pelaruga adalah sebuah tempat wisata baru yang ada di Langkat atau di Binjai Provinsi Sumatera Utara. Air Terjun Pelaruga atau Air Terjun Tongkat Pelaruga mendadakan mulai populer dikalangan para pecinta adventure atau petualangan alam setelah banyak yang mulai menyukai dan mulai menikmati aktivitas jugle treking ke beberapa spot wisata termasuk ke Air Terjun Pelaruga ini
Tak hanya itu saja bahkan selain Air Terjun Pelaruga, kita juga bisa mengunjungi spot wisata menarik lainya dikawasan peraluga seperti kolam abadi pelaruga. Kolam abadi ini adalah sebuah kolam alam yang terbentuk dari sebuah kawasan bebatuan dan cekungan yang terlihat seperti sebuah kolam lengkap dengan airnya yang sangat jernih dan dingin.
Baca Juga: Pos Pengintai di Kalbar, Objek Wisata Peninggalan Kolonialisme Belanda, ini Lokasinya
Namun pastinya banyak yang penasaran kan mengapa air terjun ini dinamakan air terjun tongkat adalah karena di lokasi air terjun tersebut terdapat kayu tongkat yang melintang dari bagian tebing kebagian bawah air. Kayu inilah yang menjadi ciri khas air terjun tongkat. Biasanya pengunjung yang akan menuju kolam abadi akan singgah terlebih dahulu di air terjun ini sebab lokasi air tejun tongkat ini memang dilewati pengunjung.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya jika ingin menuju Air Terjun Pelaruga kita terlebih dahulu harus menuju Desa rumah Galuh, kabupaten Langkat, Rumah Galuh, Sei Bingai, Kota Binjai, Sumatera Utara. Yap, Lokasi Air Terjun Pelaruga memang terletak di Langkat dan lokasinya juga tak jauh dari kota Binjai.
Tak hanya itu saja bahkan kalau dari Kota Medan maka dapat dicapai dalam waktu sekitar 2 jam dari pusat Kota Medan. Selanjutnya perjalanan berlanjut menuju Kota Binjai hingga menuju Namu Ukur Pekan hingga akhirnya tiba di Desa Rumah Galuh. Patokanya sih lebih dekat dengan Polres Sei Bingai. Jadi kalo bingung kalian maps saja atau bertanya ke warga selama diperjalanan.
Bahkan setibanya kita dilokasi atau di desa Rumah galuh, kita harus melakukan treking yang menurut saya cukup jauh. Kita memang akan berwisata dengan konsep Jungle Tracking, lalu setelah berjalan kaki kita akan menemukan wisata air Kolam Abadi Pelaruga yang sangat indah.
Bahkan jika dibandingkan Kolam Abadi tadi air di air terjun ini masih sejuk dan dingin, hanya saja tidak lagi berwarna bening kehijauan namun seperti warna air biasa pada umumnya.
Baca Juga: Bikin Merinding! Kisah Misteri Sungai Mahakam di Kalimantan yang Dihuni Sosok Ular Naga
Dibawahnya pun banyak tumpukan kayu-kayu lapuk yang bias digunakan sebagai tempat untuk beristirahat. Dinding tebing di sekitaran air terjun berwarna hijau karena penuh dengan dedaunan rimbun yang membuat tempat ini semakin terasa alami.
Tak hanya itu saja bahkan pengunjung bebas untuk mandi-mandi ataupun sekedar beristirahat sambil memakan bekal makanan atau camilan yang telah dibawa sebelumnya.
Air Terjun Pelaruga atau kolam abadi pelaruga adalah nama sebuah desa atau nama dari sebuah tempat. Padahal Pelaruga sebenarnya adalah nama salah satu komunitas dan singkatan dari Pemandu Alam Rumah Galuh. Komunitas ini adalah komunitas mayarakat peduli alam yang berdiri untuk menjaga dan melestarikan wisata alam Desa Rumah Galuh.