Di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang terdapat Suku Banjar punya tradisi buaya kuning atau juga buaya panjadian/jadi-jadian adalah makhluk yang dianggap sakral dan mahluk keramat bahkan pada jaman dulu masyarakat banjar banyak yang memelihara “ma ingu” buaya kuning ini hingga sampai saat ini.
Baca Juga: Trenggiling, Hewan Dianggap Jelmaan Hantu di Dijadikan Menjadi Obat Kuat Pria di Kalsel
Warga Kalsel yang mereka mayoritas hidup berdagang, menjadi saudagar melalui sungai-sungai di Kalimantan Selatan buaya ini juga di kenal suka membantu mendorong perahu atau jukung majikannya saat berlabuh untuk berdagang.
Baca Juga: Pulau Kembang di Kalsel, Tempat Paling Cocok Berkenalan dengan Ratusan Kera Jinak
Buaya kuning atau buaya panjadian ini bukan buaya yang bersifat boilogis. Melainkaan buaya mistis atau supranatural atau Gaib hal ini dibuktikan karena menurut cerita warga setempat buaya ini kasat mata namun terkadang menampakan diri dan di beri makan setahun sekali dan diadakan ritual oleh sang majikan.