Di Lautan Lebih Banyak Masker daripada Ubur-ubur Sejak Pandemi Covid-19 dan New Normal

Di Lautan Lebih Banyak Masker daripada Ubur-ubur Sejak Pandemi Covid-19 dan New Normal

Ahmad
2020-06-21 16:00:00
Di Lautan Lebih Banyak Masker daripada Ubur-ubur Sejak Pandemi Covid-19 dan New Normal
Konservasionis telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat memicu lonjakan polusi laut. Pasalnya, masker dan sarung tangan dalam jumlah besar ditemukan mengambang seperti ubur-ubur tersebar di dasar laut. Foto: AFP

Konservasionis telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat memicu lonjakan polusi laut. Pasalnya, masker dan sarung tangan dalam jumlah besar ditemukan mengambang seperti ubur-ubur tersebar di dasar laut. 

Dikutip dari The Guardian, Minggu 21 Juni 2020, organisasi nirlaba Perancis Operation Mer Propre yang kegiatannya termasuk mengumpulkan sampah di sepanjang Cote d'Azur, mulai memberikan peringatan pada akhir bulan lalu. 

Baca Juga: Protes di Hongkong Masih Belum Usai, Apa Isi UU Keamanan Nasional Hong Kong dari China?

Penyelam telah menemukan limbah sampah berupa lusinan sarung tangan lateks, masker, dan botol hand sanitizer di bawah ombak Laut Mediterania. Limbah tersebut mengambang bersama gelas-gelas sekali pakai dan kaleng alumunium. 

Joffrey Peltier dari organisasi itu mengatakan, jumlah masker dan sarung tangan yang ditemukan jauh dari luar biasa.

Namun, dia khawatir penemuan itu mengisyaratkan adanya jenis polusi baru yang diperkirakan akan ada di mana-mana setelah jutaan orang di seluruh dunia beralih ke plastik sekali pakai untuk mencegah penyebaran virus corona.

"Ini janji polusi yang akan datang jika tak ada yang dilakukan," kata Peltier.

Organisasi itu pun mendorong warga untuk menggunakan masker yang bisa digunakan kembali dan mengganti sarung tangan dengan sesering mungkin mencuci tangan. 

"Dengan semua alternatif, plastik bukanlah solusi untuk melindungi kita dari Covid-19. Itu pesannya," jelas dia.

Menurut perkiraan PBB 2018, sebanyak 13 juta ton plastik masuk ke laut setiap tahun. Sementara Laut Mediterania harus menerima 570.000 ton aliran plastik setiap tahunnya atau sama dengan membuang 33.800 botol plastik setiap menit ke laut. 

Baca Juga: Heboh, Kerabat Positif Covid19 Hingga Ada yang Meninggal, Usai Berlangsungnya Pesta Pernikahan

Angka-angka itu berisiko tumbuh secara substansial karena negara-negara di seluruh dunia menghadapi pandemi virus corona. Seorang politisi Perancis mengatakan, masker sering mengandung plastik seperti polypropylene.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30