Diketahui bahwa pada awal bulan Juni ini, Zoom mengatakan bahwa hanya pelanggan berbayar yang akan mendapatkan fitur keamanan enkripsi end-to-end. Namun, Zoom kini berubah pikiran.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya melalui blog resminya, CEO Zoom, Eric S. Yuan mengatakan bahwa fitur keamanan tersebut juga akan diberikan kepada semua pengguna, termasuk pengguna Zoom gratis.
" Enkripsi end-to-end ini menjadi fitur tambahan yang kami tawarkan untuk semua pengguna Zoom di seluruh dunia baik yang gratis maupun berbayar," kata Yuan.
Baca Juga: Dear Warganet, Twitter Bisa Posting Tweet Suara Lho!
Nantinya fitur keamanan ini akan mulai diujicoba untuk semua pengguna Zoom pada awal bulan Juli mendatang.
Namun, perlu diingat, fitur keamanan enkripsi end-to-end harus diaktifkan secara manual oleh pengguna.
Tak hanya itu saja bahkan pengguna yang bertindak sebagai host dalam konferensi video, akan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur keamanan tersebut pada setiap rapat yang telah dilakukan.
Ia juga mengatakan bahwa, enkripsi end-to-end ini akan membatasi sejumlah fitur dan fungsi saat konferensi video berlangsung. Selain itu, untuk memastikan bahwa fitur keamanan ini tidak disalahgunakan, Zoom akan mewajibkan pengguna untuk melakukan verifikasi identitas. Salah satunya dengan menggunakan nomor ponsel.
Dengan enkripsi ini, Zoom mengklaim bahwa privasi pengguna akan semakin terjaga ketika melakukan konferensi video.
Dihimpun dilansir dari Pocket Now, Kamis 18 Juni 2020 awalnya, rencana Zoom yang menghadirkan fitur keamanan hanya untuk pengguna berbayar mendapat protes dari para pengguna.
Baca Juga: Hai ARMY, Ini Harga Galaxy S20+ BTS Edition
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya melalui Twitter, para pengguna Zoom mengkritisi kebijakan tersebut. Para pengguna menganggap Zoom "pilih kasih" dalam menerapkan fitur keamanan ini.
Konsultan keamanan Zoom, Alex Stamos kemudian memberikan penjelasan mengenai kebijakan perusahaannya.
Stamos menyebut bahwa saat ini Zoom kesulitan menyeimbangkan cara untuk meningkatkan privasi sekaligus mengurangi penyalahgunaan produknya Penyalahgunaan yang dimaksud mengacu pada beberapa tindakan ilegal yang terjadi pada aplikasi Zoom beberapa waktu lalu, seperti ujaran kebencian dan konten eksploitatif anak.