Mengenal Tradisi Nondoi di Kaltim, Tradisi Adat Beraura Mistis, ini Tujuannya

Mengenal Tradisi Nondoi di Kaltim, Tradisi Adat Beraura Mistis, ini Tujuannya

Ekel Suranta Sembiring
2020-06-16 14:00:52
Mengenal Tradisi Nondoi di Kaltim, Tradisi Adat Beraura Mistis, ini Tujuannya
Tradisi Nondoi (foto: kaltim.tribunnews.com)

Tradisi Nondoi merupakan sebuah tradisi beraura mistis yang diwariskan secara turun temurun di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim).

Diketahui, Nondoi adalah ritual adat tertua suku Paser yang setiap tahun digelar dan sudah menjadi acara tahunan.

Dilihat dari sisi sejarah, upacara Nondoi pertama kali dilaksanakan oleh Nalau Raja Tondoi, salah satu raja di Kesultanan Paser tempo dulu. Dalam acara Nondoi akan ada ritual yang disebut Belian.

Baca Juga: Mengintip Kecantikan Pulau Manimbora di Kaltim, Menyimpan Misteri Tumpukan Tulang Manusia

Belian berasal dari kata Beli artinya dalam bahasa Paser itu taring. Kemudian kosa kata kedua itu Kelian. Kelian itu bahasa Paser untuk sembuh, mampu bangkit. Nah kalau diterjemahkan, Beli dan Kelian jadi Belian artinya Taring yang bisa menyembuhkan.

Dalam rangkaian prosesi Belian, sang Mulung (Dukun Belian) akan mengenakan taring, sabang sambit namanya. Selain taring, Mulung juga mengenakan gelang kuningan bernama gitang.

Gitang kuningan ini berat sekali, lebih dari 2 kg per gelangnya. Masing-masing di tangan Mulang, ada 2 gelang kuningan tadi. Gelang ini harus masuk seluruhnya ke tangan Mulang, jika tidak masuk maka ritual tersebut tidak direstui oleh leluhur.

Baru setelahnya, Mulang akan memanjatkan doa-doa kepada leluhur. Iringan musik Petep, sejenis gamelan, mengalun bertalu-talu sepanjang ritual ini dilaksanakan. Ritual bisa berlangsung semalam suntuk, biasanya selesai pada pukul 04.00 pagi.

Nah, ritual Nondoi dan Belian ini dilaksanakan untuk berbagai tujuan. Bisa untuk ritual bersih-bersih kampung dari hal-hal yang tidak diinginkan, bisa untuk pengobatan, hingga pembangunan rumah adat. Semua tergantung kepada si empun yang punya hajat.

Nantinya setelah ritual selesai diadakan, ditutup dengan acara makan bareng oleh semua yang hadir di acara tersebut. Acara Nondoi ini bisa juga dilihat oleh wisatawan.

Baca Juga: Menurut KSAU Butuh Waktu 2 Minggu, Untuk Investigasi Pesawat TNI AU yang Jatuh di Riau

Sebagai ibu kota baru, Penajam Paser Utara pastinya mau tidak mau akan terpapar oleh modernitas dan hiruk pikuk kehidupan perkotaan. Semoga upacara Nondoi ini akan tetap lestari sebagai bagian dari kebudayaan asli setempat meski Penajam Paser Utara sudah jadi ibu kota baru Indonesia. 


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30


Hasil Riset Puspenpol Sebut FYP TikTok Jadi Game Changer Politik Indonesia

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 14, 2024 13:02:26


Foto: GBK Jadi Lautan Biru di Kampanye Prabowo-Gibran

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 10, 2024 20:14:24