Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI-P, Gilbert Simanjuntak menyebut pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di Jakarta adalah kebijakan yang gagal. Ia mengatakan, kebijakan yang diambil Gubernur DKI, Anies Baswedan, tidak memiliki ketegasan.
"Jelas ini sudah bukan transisi. Ini (PSBB transisi) kebijakan gagal dan tanpa ketegasan," kata Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak pada Jumat, 12 Juni 2020.
Pelaksanaan PSBB transisi di Jakarta sudah berjalan satu minggu sejak 5 Juni lalu sampai akhir bulan ini. Sementara itu, Gilbert menjelaskan, masyarakat Jakarta tidak mendapat informasi yang jelas terkait PSBB Transisi.
Baca juga: Mal di Bandung Akan Dibuka Pada 15 Juni 2020, Meskipun Status PSBB Tetap Dilanjutkan
"Masyarakat mobilitasnya sudah penuh dan mengabaikan Pergub. Sekarang untuk memutar ke PSBB sudah tidak mungkin," ujarnya.
Ia melanjutkan, Kebijakan mengenai PSBB transisi diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB Transisi, tidak terlalu dipedulikan oleh masyarakat menengah kebawah.
"Masyarakat bawah yang kurang peduli karena prioritasnya adalah bagaimana hidup, kesehatan (kualitas hidup) mereka buat pilihan berikutnya," katanya.
Dengan melihat 52 pedagang di sejumlah pasar di Jakarta yang terjangkit positif covid-19, ia mengatakan, Pemprov DKI harus lebih memperhatikan protokol kesehatan di pasar.
"Kalau itu yang ditempuh, mungkin akan mengurangi pedagang, tetapi pembeli yang mau menjaga jarak yang harus diawasi. Mereka sekarang harus fokus kepada pembeli yang tidak menuruti protokol normal baru yang menaati pencegahan," ujarnya.