Jika seluruh sektor telah beroperai normal, penumpang kereta MRT Jakarta bisa mencapai 70 ribu per hari. Hal itu disampaikan langsung oleh Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William P Sabandar.
Masih dalam masa transisi PSBB, PT MRT Jakarta tidak menargetkan penumpang bisa mencapai 100 ribu per hari karena harus menjaga jarak.
Baca Juga: Penumpang yang Diduga Terpapar Corona, MRT Jakarta Siapkan Ruang Isolasi
"Ketika kegiatan-kegiatan mulai beraktivitas kembali kita merencanakan naik sampai 60 hingga 70 ribu penumpang per hari. Pertanyaannya apa bisa 100 ribu? Jawabannya akan sulit dicapai karena sepanjang pembatasan sosial diberlakukan maka kapasitas kereta MRT tidak akan bisa menampung penuh," kata William dalam diskusi virtual MRT, Kamis, 11 Juni 2020.
Peningkatan jumlah penumpang transportasi sejak aktivitas perkantoran secara bertahap mulai dibuka lagi walau masih masa transisi PSBB. Jumlah penumpang mulai mencapai angka 13 ribu pada Rabu lalu.
Lebih lanjut, William mengatakan bahwa jam operasional MRT Jakarta tidak sampai jam 24.00 WIB. Saat ini MRT Jakarta beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.
Kemudian untuk selang waktu perjalanan antar kereta (headway) sudah kembali normal, yakni tiap 5 menit di jam sibuk dan tiap 10 menit di luar jam sibuk.
Baca Juga: Anies Pastikan 80 Mal di Jakarta Akan Kembali Dibuka Pada 15 Juni 2020, Siap Nge-Mall Lagi?
"Memang sudah kembali dengan menggunakan 7 dan 14 rangkaian kereta pada jam sibuk. Kalau kita lihat sudah naik 6 atau 5 kali lipat dibandingkan minggu lalu. Memang belum naik signifikan karena mal-mal belum buka," tuturnya.
Sebagai informasi, semua stasiun MRT sudah beroperasi penuh selama PSBB transisi yakni Stasiun Bendungan Hilir, Stasiun Senayan, Stasiun Haji Nawi, Blok A, ASEAN, Stasiun Istora Mandiri, dan Stasiun Setiabudi Astra Lebak Bulus Grab, Fatmawati, Cipete Raya, Blok M BCA, Dukuh Atas BNI, dan Bundaran HI.