Misteri Gua Kembar di Salapian, Langkat yang Ujungnya Tak Diketahui, Ada Ritual dan Patung-patung di Dalamnya

Misteri Gua Kembar di Salapian, Langkat yang Ujungnya Tak Diketahui, Ada Ritual dan Patung-patung di Dalamnya

Anisa Br Sitepu
2020-06-11 15:24:01
Misteri Gua Kembar di Salapian, Langkat yang Ujungnya Tak Diketahui, Ada Ritual dan Patung-patung di Dalamnya
Gua Kembar di Langkat (Foto: Istimewa)

Salah satu gua yang penuh misteri di Sumatera Utara adalah Gua Kembar. Gua yang tidak diketahui dimana ujungnya, ada patung-patung dan ritual tertentu.

Patung-patung itu terpahat pada dinding batu yang berada dekat pintu masuk Gua Kembar, yakni dua gua dengan pintu masuk yang mirip satu sama lain. Lokasinya berada di pinggiran hutan Dusun Tambak Tajoh, Desa Adin Tengah, Kecamatan Salapian, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, sekitar 80 kilometer dari Medan.

Di situ terlihat ada sepuluh patung yang sebagian masih berselimut lumut. Patung-patung itu terutama mendeskripsikan tentang sosok pendiri kampung atau simantek kuta, dan sistem kekerabatan yang ada di desa itu. 

Baca Juga: Mengenal Senjata Tologu dari Nias, Pedang yang Diyakini Punya Kekuatan Gaib

Patung pertama adalah patung pria yang merupakan patung Toga Sembiring Brahmana, sang pendiri desa. Sosoknya terlihat mengenakan peci. Di samping kiri patung utama, ada patung ibu dan anaknya, kemudian beberapa patung anak.

Selain itu ada beberapa patung lagi, juga relief kapak dan kepala banteng, serta tulisan 'MEN' dan tulisan '1971' yang menjelaskan waktu pembuatan patung-patung itu.

Bahkan di bawag mulut gua juga terdapat beberapa patung lagi. Namun identitas kelamin pada patung itu tidak bisa dipastikan karena bagian kepala sudah hilang. Satu patung di dindin utama juga sudah hilang bagian kepalanya.

Sejarawan Universitas Sumatera Utara (USU), Suprayetno mengatakan, bisa jadi dahulu gua-gua ini merupakan jalur migrasi penduduk dari dataran tinggi Karo menuju kawasan Langkat ini, termasuk si pendiri desa. 

Kemudian, Ihwal pembuatan patung-patung batu itu, salah seorang keturunan pendiri desa, Edi Usaharaskita Tarigan (33) menyatakan, salah satu pembuat patung itu adalah pamannya.

"Paman saya itu memang bisa membuat gambar maupun patung yang sangat mirip dengan aslinya. Selain paman saya, ada beberapa orang lain yang membuat patung-patung ini," kata Tarigan.

Baca Juga: Cerita Siluman Harimau Berkepala Manusia di Mandailing Natal, Pencarian oleh Warga Malah Berujung Petaka

Lebih lanjut, Tarigan juga mengatakan, setelah puluhan tahun, di areal patung-patung itu, terkadang ada warga yang melakukan ritual kecil, ritual yang bersifat perorangan. Menyalakan sebatang rokok diletakkan pada ranting kayu. Di saat asap rokok itu meliuk ke atas dan lenyap disesap hutan, saat bersamaan permohonan disampaikan.

Di desa itu banyak objek wisata lain yang masih menarik untuk dikembangkan. Termasuk Gua Kembar yang juga disebut Gua Seribu Lorong, saking banyaknya cabang lorong di dalamnya.

Gua itu juga belum dieksplorasi. Kondisinya yang gelap, banyak dihuni kelewar. Warga desa juga menyebut gua ini sebagai Gua Umang, yang bermakna gua hantu. Ada banyak cerita magis yang melingkupinya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30