Selamat pagi! Mengawali hari memang bagusnya dengan senyuman. Banyak cara untuk membuat kita tersenyum. Salah satunya dengan membaca cerita jenaka.
Cerita jenaka merupakan bagian dari cerita rakyat dengan unsur jenaka atau lucu sehingga bisa membangkitkan tawa. Bahan cerita berdasarkan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Hal yang menonjol dari cerita ini adalah pasti mengandung unsur humor dan komedi. Beikut ini dua cerita jenaka yang bisa anda baca sebagai hiburan:
1. Becak Dilarang Masuk (Polisi dengan Tukang Becak)
Ada seorang tukang becak asal Madura yang kepergok seorang polisi ketika memasuki kawasan “Becak dilarang masuk”. Tukang becak itu nyelonong, dan polisi pun datang menyemprit.
Baca juga: Ada Masalah Dengan Keperkasaan di Ranjang? Ini 5 Cara Berhubungan Tahan Lama untuk Pria
“Apa kamu tidak melihat gambar itu? Becak tak boleh masuk jalan ini,” kata polisi itu membentak.
“Oh saya lihat pak, tapi itu kan gambarnya becak kosong tidak ada orangnya. Becak saya kan ada orangnya, berarti boleh masuk,” jawab si tukang becak.
“Bodoh, apa kamu tidak bisa baca? Di bawah gambar itu kan ada tulisan becak dilarang masuk!” bentak Pak polisi lagi.
“Tidak pak, saya tidak bisa baca. Kalau saya bisa baca ya saya pasti jadi polisi seperti sampeyan, bukan jadi tukang becak begini,” jawab si tukang becak cengengesan.
2. Anak SD Mau ke Surga
Baca juga: Bosan Gaya Berhubungan yang Monoton! Puaskan Pasangan Anda dengan 3 Posisi Ini
Suatu ketika, sejumlah murid salah satu kelas di SD sedang menjalani pelajaran agama. Dengan penuh semangat, seorang guru bernama Udin sedang memberikan pelajaran yang membahas mengenai surga. Usai memberikan penjelasan mengenai surga, sang guru lantas memberikan pertanyaan kepada seluruh muridnya. Berikut percakapannya:
“anak-anak, siapa yang mau masuk surga?” tanya Udin.
“Saya pak, saya,” teriak seluruh murid.
Dari seluruh anak yang mengajukan diri, rupanya ada satu murid bernama Ucok tidak ikut berteriak. Hal itu membuat sang guru kembali bertanya.
“Yang mau masuk surga tunjukkan tangannya,” tanya Udin lagi.
“Sayaa,” teriak para murid berlomba-lomba mengangkat tangannya.
Lagi-lagi, Ucok tetap diam tak bergeming. Demi memacu semangat muridnya, dia pun kembali bertanya.
“Yang mau masuk surga ayo berdiri.”
Mendengar itu, seluruh murid berdiri, kecuali Ucok yang tetap diam dan malah disibukkan dengan bukunya sendiri.
Merasa ada murid yang tak bersemangat, Udin pun menghampiri Ucok dan bertanya, “Cok, kamu mau masuk surga enggak?”
“Mau dong pak!” jawab Ucok.
“Terus kenapa kamu enggak berdiri?” lanjur Udin penasaran.
“Lha, memangnya mau berangkat sekarang pak?”