Wabah virus corona sudah menyebar ke berbagai negara di dunia bahkan tak hanya itu saja pasalnya hinga saat ini virus corona atau yang biasa di sebut covid-19, masih menjadi pandemi secara global. Bahkan tak hanya itu saja pasalnya seluruh negara yang terdampat wabah tersebut juga terus berupaya untuk memanngani virus tersebut.
Namun tak hanya itu saja bahkan berdasarkan laporan yang diterbitkan Majalah Forbes pada 5 Juni, Swiss merupakan negara teraman di dunia saat ini dari virus corona dari. Di sisi lain, Sudan Selatan sebagai negara yang paling berbahaya alias berada di urutan terakhir dari daftar 200 negara.
Tak hanya itu saja bahkan urutan ke-100 diduduki Bahama. Kemudian, Amerika Serikat yang kini menjadi episentrum virus corona berada di urutan 58.
Pasalnya laporan yang diterbitkan Majalah Forbes ini dibuat oleh Deep Knowledge Group, sebuah konsorsium perusahaan dan organisasi nirlaba yang dimiliki oleh Deep Knowledge Ventures. Deep Knowledge Ventures adalah sebuah perusahaan investasi yang didirikan pada 2014 di Hong Kong.
Baca Juga: Ditengah Pandemi Corona, Lion Air Akan Terbang Lagi Setelah 2 Kali di Setop
Sebenarnya, dalam laporan itu terdapat 200 negara, namun Forbes hanya menampilkan 100 negara tertinggi saja.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya penyusunan urutan negara teraman dari virus corona ini berdasarkan 130 parameter kuantitatif dan kualitatif terkait kategori efisiensi karantina, pemantauan dan deteksi, kesiapan kesehatan, dan efisiensi upaya pemerintah dalam menangani pandemi.
Lantas berapa peringkat Indonesia sebagai negara teraman berdasarkan parameter penanganan virus corona?
Peringkat negara teraman dari virus corona atau COVID-19 berdasarkan laporan Deep Knowledge Group. (Foto: Deep Knowledge Group)
Dalam laporan tersebut, Indonesia menduduki nomor 97 di atas Kamboja, Laos, dan Bahama.
Laporan tersebut juga menyebut adanya perubahan signifikan dalam urutan negara teraman selama berbulan-bulan terjadi pandemi virus corona.
Baca Juga: Begini Tips Cegah Corona Saat Berada di Transportasi Umum
Bahkan tak hanya itu saja paslanay negara-negara yang dapat bereaksi cepat terhadap krisis karena memiliki tingkat kesiapsiagaan darurat yang tinggi menempati peringkat tertinggi. Sekarang negara-negara dengan ekonomi tangguh berada pada peringkat yang lebih tinggi.
"Swiss dan Jerman mencapai posisi 1 dan 2 dalam studi kasus khusus baru ini secara khusus karena ketahanan ekonomi mereka, dan karena cara-cara yang hati-hati di mana mereka berusaha untuk mengendurkan lockdown dan mandat ekonomi dalam sebuah fakta dan berbasis ilmu pengetahuan. Juga tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan masyarakat,” kata penelitian itu.
