Ma'Nene: Sebuah Prosesi Adat Bentuk Penghormatan Terhadap Para Leluhur dari Tana Toraja

Ma'Nene: Sebuah Prosesi Adat Bentuk Penghormatan Terhadap Para Leluhur dari Tana Toraja

Ahmad
2020-06-01 23:00:00
Ma'Nene: Sebuah Prosesi Adat Bentuk Penghormatan Terhadap Para Leluhur dari Tana Toraja
Foto: Istimewa

Tana Toraja memang dikenal dengan berbagai macam warisan budayanya yang sangat kaya dan tentunya memiliki keunikan tersendiri. Warisan budaya dari Tana Toraja berhasil dibuat menjadi sebuah bagian dari kegiatan pariwisata di wilayah Tana Toraja, menjadikannya salah satu destinasi wajib yang harus dikunjungi ketika menyambangi Sulawesi Selatan.

Upacara Rambu Solo merupakan kegiatan yang paling dikenal oleh para wisatawan. Upacara kematian yang diselenggarakan secara meriah dan menghabiskan dana yang cukup besar itu memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun asing. 

Baca Juga: Mengintip Gumuk Pasir Sumalu, Objek Wisata Unik dan Indah Andalan Toraja

Namun ada satu lagi ritual dari Toraja yang masih juga berkaitan dengan kematian yang sangat sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke wilayah Tana Toraja. Ma'Nene, begitulah nama ritual ini dikenal. 

Ritual ini merupakan kegiatan membersihkan jasad para leluhur yang sudah ratusan tahun meninggal dunia. Walaupun sudah tidak banyak yang melakukan ritual ini, tapi di beberapa daerah seperti Desa Pangala dan Baruppu masih melaksanakannya secara rutin tiap tahun.

Prosesi dari ritual Ma'Nene dimulai dengan para anggota keluarga yang datang ke Patane untuk mengambil jasad dari anggota keluarga mereka yang telah meninggal. Patane merupakan sebuah kuburan keluarga yang bentuknya menyerupai rumah. Lalu, setelah jasad dikeluarkan dari kuburan, kemudian jasad itu dibersihkan. 

Baca Juga: abupaten Mamasa, Pusat Kekuatan Mistik Terbesar di Sulsel

Pakaian yang dikenakan jasad para leluhur itu diganti dengan kain atau pakaian yang baru. Biasanya ritual ini dilakukan serempak satu keluarga atau bahkan satu desa, sehingga acaranya pun berlangsung cukup panjang. Setelah pakaian baru terpasang, lalu jenazah tersebut dibungkus dan dimasukan kembali ke Patane. 

Rangkaian prosesi Ma'Nene ditutup dengan berkumpulnya anggota keluarga di rumah adat Tongkonan untuk beribadah bersama. Ritual ini biasa dilakukan setelah masa panen berlangsung, kira-kira di bulan Agustus akhir. 

Pertimbangannya karena pada umumnya para keluarga yang merantau ke luar kota akan pulag ke kampungnya, sehingga semua keluarga dapat hadir untuk melakukan prosesi Ma'Nene ini bersama-sama.

Ritual Ma'Nene lebih dari sekedar membersihkan jasad dan memakaikannya baju baru. Ritual ini mempunyai makna yang lebih, yakni mencerminkan betapa pentingnya hubungan antar anggota keluarga bagi masyarakat Toraja, terlebih bagi sanak saudara yang telah terlebih dahulu meninggal dunia. 

Masyarakat Toraja menunjukkan hubungan antar keluarga yang tak terputus walaupun telah dipisahkan oleh kematian. Ritual ini juga digunakan untuk memperkenalkan anggota-anggota keluarga yang muda dengan para leluhurnya.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30