Ritual Tiwah suku Dayak merupakan salah satu kekayaan tradisi Indonesia yang unik dalam menghargai suatu proses dan hakikat manusia atas kelahiran dan juga kematian.
Suku Dayak di Kalimantan Tengah ini menjalani ritual khusus yang dilakukan untuk mengantarkan roh suku Dayak menuju surga dengan cara menyucikan jiwa dan sisa jasadnya. Ritual Tiwah suku Dayak ini tergolong sebagai ritual yang sakral.
Baca juga: Misteri Taru Menyan, Pohon Ajaib Berusia Ribuan Tahun di Bali
Pada ritual ini akan disajikan acara tari-tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung). Namun, ritual Tiwah suku Dayak ini juga memerlukan biaya dan waktu yang besar, karena butuh persiapan yang matang dan tepat untuk mengadakan ritual ini.
Tiwah merupakan upacara ritual kematian tingkat akhir bagi masyarakat suku Dayak di Kalimantan Tengah (Kalteng), khususnya Dayak Pedalaman penganut agama Kaharingan sebagai agama leluhur warga Dayak.
Baca juga: Tari Rondang Bulan, Tari Keceriaan Khas Tapanuli Selatan
Ritual upacara kematian yang biasanya digelar atas seseorang yang telah meninggal dan dikubur sekian lama hingga yang tersisa dari jenazahnya dipekirakan hanya tinggal tulangnya saja.
Selain itu, Tiwah Suku Dayak Kalteng juga dimaksudkan oleh masyarakat di Kalteng sebagai prosesi suku Dayak untuk melepas rutas atau kesialan bagi keluarga almarhum yang ditinggalkan dari pengaruh-pengaruh buruk yang menimpa.