Mengenal Pulau Kumala, Wisata Andalan Kutai Terletak di Tengah Sungai Mahakam

Mengenal Pulau Kumala, Wisata Andalan Kutai Terletak di Tengah Sungai Mahakam

Ekel Suranta Sembiring
2020-05-29 19:01:20
Mengenal Pulau Kumala, Wisata Andalan Kutai Terletak di Tengah Sungai Mahakam
Pulau Kumala (foto: Beritatagar)

Sungai Mahakam sepanjang 920 kilometer di provinsi Kalimantan Timur ini merupakan sungai terpanjang kedua di Indonesia. Bersumber dari Pegunungan Muller yang menjadi batas antara provinsi Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, dan melintasi wilayah Kabupaten Kutai Barat hingga Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda, hingga bermuara di Selat Makassar.

Sungai Mahakam yang merupakan sumber penghidupan bagi masyarakat sejak dahulu ini memiliki kekayaan flora dan fauna, terutama ikan-ikan air tawar yang merupakan spesies asli sungai Mahakam. Juga merupakan habitat dari lumba-lumba air tawar atau pesut, yang saat ini sudah dinyatakan sebagai hewan yang dilindungi karena jumlahnya semakin menyusut.

Baca Juga: Teluk Bogam, Objek Wisata Andalan Kalteng, ini Daya Tariknya

Terdapat sebuah pulau kecil yang terdapat di tengah sungai Mahakam yang melintasi kota Tenggarong. Pulau seluas 76 hektar ini dikenal dengan nama Pulau Kumala.

Pulau unik yang jika dilihat dari atas berbentuk perahu ini awalnya merupakan hutan yang ditumbuhi aneka pepohonan khas Kalimantan, seperti ulin dan meranti. Juga merupakan habitat bekantan, si monyet berhidung panjang itu.

Namun pada tahun 2000 pemerintah daerah setempat membangun pulau Kumala untuk dijadikan obyek wisata yang mirip dengan konsep Taman Mini Indonesia Indah.

Hal ini menyebabkan penebangan hutan dan memindahkan bekantan yang hanya tinggal 58 ekor ini ke pulau Yupa. Saat ini keberadaan bekantan yang dipindahkan ini tidak diketahui lagi. Hal ini merupakan salah satu hal yang disesalkan para ahli dan peneliti lingkungan hidup.

Baca Juga: Pulau Telo di Kalteng, Menyimpan Misteri Dihuni Kerajaan Gaib, Benarkah?

Bersamaan dengan digelarnya Festival Erau, atau festival budaya masyarakat Kutai Kartanegara pada September 2002, objek wisata diresmikan dan dibuka untuk umum.

Dilengkapi dengan menara setinggi 75 meter untuk menikmati panorama kota Tenggarong, mini train yang akan membawa wisatawan mengelilingi pulau, kereta gantung yang menghubungkan kota Tenggarong dengan pulau Kumala, akuarium raksasa untuk pesut Mahakam serta aneka permainan lainnya.

Sebuah resort yang dilengkapi dengan kolam renang dan bangunan-bangunan berbentuk rumah asli suku Dayak sebagai tempat peristirahatan, melengkapi fasilitas di pulau Kumala.

Akan tetapi, kejayaan wisata di pulau Kumala tidak berlangsung lama. Sejak tahun 2005 terjadi penurunan kunjungan wisatawan. Puncak lumpuhnya pulau Kumala terjadi pada tahun 2007, setelah aktivitas kereta gantung dihentikan setelah salah satu kereta mengalami kecelakaan tepat di atas sungai Mahakam.

Sejak tahun 2014, objek wisata ini bangkit lagi karena adanya jembatan penghubung menuju pulau Kumala. Biasanya, wisatawan harus menggunakan jasa perahu penyebarangan untuk mencapai tempat ini.

Jembatan penghubung ini dengan memasang gembok pada salah satu sisi jembatan, yang disebut Gembok Cinta. Selanjutnya setiap orang yang melintas di jembatan ini dapat memasang gembok sebagai kenang-kenangan.

Jembatan yang kemudian dinamakan Jembatan Repo-repo, atau gembok dalam bahasa Kutai, diharapkan dapat menjadi daya tarik baru bagi para wisatawan. Dan akhirnya kembali menghidupkan Pulau Kumala.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30