Rupiah Diprediksi Menguat seiring Pelonggaran Lockdown sejumlah Negara

Rupiah Diprediksi Menguat seiring Pelonggaran Lockdown sejumlah Negara

Dedi Sutiadi
2020-05-26 14:41:16
Rupiah Diprediksi Menguat seiring Pelonggaran Lockdown sejumlah Negara
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. (Foto: Istimewa)

Nilai tukar (kurs) rupiah diprediksi menguat seiring pelongaran lockdown berbagai negara di dunia. Walau dibuka melemah pada pagi ini, 40 poin atau 0,27 persen menjadi Rp14.750 per USD dari sebelumnya Rp14.710 per USD namun pengamat masih yakin tren postif rupiah beberapa hari kedepan. 

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan pelonggaran lockdown dan kabar kemajuan penemuan vaksin masih menjadi penggerak penguatan aset-aset berisiko di pasar keuangan.

"Sentimen ini menutupi kekhawatiran pasar terhadap penyebaran wabah yang masih meningkat dan ketegangan baru AS dan Tiongkok," ujar Ariston, dikutip dari Antara , Selasa, 26 Mei 2020.  

Ariston menuturkan nilai tukar negara emerging markets tampak menguat pada pagi ini terhadap dolar AS. Selain itu Indeks saham Asia pun ikut bergerak positif. Tren positif ini terjadi akibat pelonggaran lockdown di sejumlah negara. Kabar terbaru, Jepang pun mulai mencabut status darurat covid-19. Singapura mewacanakan pelonggaran lockdown tahap kedua. Serta Inggris melanjutkan rencana pembukaan lockdown yang akan dijalankan pada Juni.

Selain pelonggaran lockdown sejumlah negara, kemajuan riset atas pengembangan vaksin anti covid-19 juga ikut mendorong trend positif. Salah satu kabar baik dari perusahaan bioteknologi AS Novavax mengumumkan kemajuan penemuan vaksin yang saat ini sedang dilakukan uji klinis terhadap manusia.

Namun demikian, Ariston menilai kondisi ketidakpastian masih menjadi momok ketakutan pasar. Selain itu, menurutnya ketegangan antara Tiongkok dan AS juga memicu kekhawatiran pasar.

Ketegangan baru antara AS dan Tiongkok juga menjadi kekhawatiran baru pasar. Hubungan AS dan Tiongkok memanas karena provokasi AS soal penyebaran virus dan kini soal Hong Kong," kata Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke kisaran Rp14.600 per USD dan resisten Rp14.800 per USD.

Pada Rabu, 20 Mei 2020 lalu, rupiah ditutup menguat 60 poin atau 0,41 persen menjadi Rp14.710 per USD dari sebelumnya Rp14.770 per USD.


Share :