Jika Sekolah Dibuka, Risiko Anak Tertular Tinggi

Jika Sekolah Dibuka, Risiko Anak Tertular Tinggi

Yuli Nopiyanti
2020-05-26 14:08:48
Jika Sekolah Dibuka, Risiko Anak Tertular Tinggi
Ilustrasi Sekolah (Foto:Dok.Istimewa)

Virus corona sudah menyebar ke berbagai daerah di indonesia bahkan tak hanay itu saja pasalnya Pemerintah sedang menyiapkan protokol New Normal agar masyarakat dapat beraktivitas kembali dengan normal, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan COVID-19. Tidak hanya sektor penting seperti ekonomi, namun sektor pendidikan juga perlu dipersiapkan untuk menyambut New Normal.

Bahkan tak hanya itu saja Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda meminta pemerintah benar-benar mempertimbangkan secara matang rencana pembukaan sekolah di tahun ajaran baru. Ia pun meminta pemerintah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan untuk meminimalisir penularan virus corona di kalangan siswa.

“Kami meminta wacana pembukaan sekolah perlu pertimbangan matang. Mulai dari posisi sekolah di zona COVID seperti apa, protokol kesehatannya bagaimana, hingga sosialisasi dan evaluasi pelaksanaannya di lapangan harus jelas,” kata Syaiful kepada wartawan, Selasa 26 Mei 2020.

Menurutnya, pembukaan sekolah di masa pandemi merupakan pertaruhan besar. Apalagi penularan COVID-19 di Indonesia terus meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

“Hingga kemarin kurva kasus positif COVID-19 di sejumlah daerah malah menunjukkan peningkatan tajam sehingga jika dipaksakan membuka sekolah di wilayah-wilayah tersebut maka potensi penularannya di kalangan peserta kegiatan belajar-mengajar akan sangat besar,” jelasnya.

Menurutnya, pembukaan sekolah di masa pandemi merupakan pertaruhan besar. Apalagi penularan COVID-19 di Indonesia terus meningkat dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

“Hingga kemarin kurva kasus positif COVID-19 di sejumlah daerah malah menunjukkan peningkatan tajam sehingga jika dipaksakan membuka sekolah di wilayah-wilayah tersebut maka potensi penularannya di kalangan peserta kegiatan belajar-mengajar akan sangat besar,” jelasnya.

“Data Ikatan Dokter Indonesia menyebutkan jika 129 anak meninggal dunia dengan status PDP dan 14 anak meninggal dengan status positif. Fakta ini menunjukkan jika anak-anak usia sekolah juga rentan tertular. Sehingga jika sekolah kembali dibuka, maka harus dipersiapkan secara matang,” tegasnya.

Dia menjelaskan, jika sekolah berada di zona hijau boleh saja dibuka kembali. Namun jika berada di zona merah, maka wacana pembukaan kembali sekolah harus ditolak.

Bahkan tak hanya itu saja pasalnya Politisi PKB itu menekankan sebelum pembukaan sekolah, pemerintah harus mempertimbangkan beberapa hal. Pertama adalah posisi sekolah di zona COVID-19.

Yang kedua adalah protokol kesehatan. Protokol kesehatan ini di antaranya proses screening kesehatan bagi guru dan siswa, di mana mereka yang mempunyai penyakit kormobid sebaiknya tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar mengajar, adanya test PCR bagi guru dan siswa sebelum pembukaan sekolah, adanya pengaturan pola duduk di kelas, hingga ketersediaan hand sanitizer serta disinfektan.

“Semua protokol kesehatan tersebut harus disosialisasikan kepada para orang tua siswa serta dilakukan simulasinya sebelum proses pembukaan sekolah,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah mewacanakan membuka kembali sejumlah aktivitas publik dengan skema New Normal. Salah satunya yang dibuka adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30