Laut Mati, danau yang berada di wilayah Israel dan Yordania, terkenal dengan keindahan dan mempunya air dengan kadar garamnya yang tinggi. Saking tingginya, flora dan fauna pun susah untuk hidup di danau ini. Kadar garam yang tinggi membuat semua benda, termasuk manusia bisa mengapung saat berada di atas air tanpa perlu berenang.
Di Indonesia, ternyata ada daerah yang karakteristiknya mirip dengan Laut Mati. Tepatnya di Pantai Tureloto, Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara.
Pantai ini mempunyai pemandangan yang indah dan air di pantai ini juga mengandung kadar garam yang lumayan tinggi. Sehingga para pengunjung pun bisa mengapung tanpa harus berenang.
Kelebihan lainnya, di kawasan ini pengunjung bisa melakukan menikmati pemandangan ikan dan gugusan karang indah di bawah air. Meski, mengandung kadar garam yang cukup tinggi, namun ada kehidupan di perairan Tureloto.
Baca Juga : Ngeri! Begini Kisah Misterius Batu Atola di Nias Selatan yang Disebut Bisa Berjalan Sendiri
Pantai dengan laut biru yang menghadap ke Samudera Hindia ini memiliki hamparan karang yang luas. Dahulu Tureloto juga memilki hamparan pasir putih, namun akibat surutnya air laut karena gempa tahun 2005 yang menimpa Aceh, Nias terkena dampaknya yang menyebabkan batuan karang naik ke permukaan.
Tak hanya itu saja, hamparan karang ini bisa kamu temukan di bibir pantai juga. Deretan karang tersebut seolah membentengi lautan dari ombak besar, sehigga membentuk seperti danau atau kolam alam. Bentuk karangnya juga unik. Salah satunya berbentuk lingkaran seperti otak manusia yang terlihat menonjol, sehingga masyarakat menyebutnya dengan batu otak..
Saat tengah hari, panorama laut dan langit akan menciptakan gradasi biru kehijauan yang akan memanjakan matamu. Hal menarik lainnya ialah kamu tak perlu khawatir tenggelam. Kadar garam yang tinggi di laut tidak akan membuatmu tenggelam.
Baca Juga : Seram! Inilah Kisah Mangai Binu, Tradisi Memburu Kepala oleh Suku Nias Tempo Dulu
Pemandangan bawah laut pun akan memanjakan matamu. Tak hanya bisa menyelam, kamu juga dapat menyewa perahu nelayan menuju deretan karang terluar, dengan perjalanan 10 menit dari bibir pantai.
Gugusan karang, ikan-ikan yang berenang dengan bahagianya, air laut yang jernih akan menemani ketika kamu berkeliling menggunakan kapal nelayan. Saat sore hari, jangan lewatkan sunset di sini. Warna jingga langit yang perlahan turun ke ufuk akan sayang jika dilewatkan. Selain itu, bagi kamu pecinta laut, di sinilah surganya. Kamu bisa makan hidangan laut hingga puas.