Danau Tahai di Kalteng, Danau yang Menarik Dikunjungi, ini Keunikannya

Danau Tahai di Kalteng, Danau yang Menarik Dikunjungi, ini Keunikannya

Ekel Suranta Sembiring
2020-05-25 13:30:27
Danau Tahai di Kalteng, Danau yang Menarik Dikunjungi, ini Keunikannya
Danau Tahai (foto: Indonesia-tourism.com)

Danau Tahai merupakan salah satu danau yang berada di Kalimantan Tengan, tepatnya di jalur Palangka Raya menuju Sampit. Boleh dikatakan Danau ini semacam lokasi peristirahatan sebelum melanjutkan perjalanan sejauh 200 km itu.

Kata Tahai sendiri berasal dari bahasa Dayak yang berarti danau. Jadi kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, nama danau ini jadi lucu, yaitu Danau Danau. Boleh dikata danau ini tidak punya nama. Kemungkinan karena ukuran danau yang kecil, atau karena usia danau yang muda, sehingga tidak masuk dalam khasanah cerita rakyat di wilayah sekitar.

Ada 2 versi cerita yang berkembang di masyarakat, mengenai asal-usul danau ini. Versi pertama menyatakan bahwa, Danau Tahai ini terbentuk karena akumulasi genangan air di lokasi bekas penambangan pasir.

Sedangkan versi kedua adalah, karena adanya perubahan aliran Sungai Kahayan, sehingga mengakibatkan genangan air yang tidak mengikuti aliran sungai tersebut. Namun, sampai saat ini dari kedua versi tersebut, belum ada kesimpulan final mengenai proses pembentukan Danau Tahai ini.

Danau Tahai terletak di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kotamadya Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah. Danau ini terletak kurang lebih 30 km dari Kota Palangka Raya menuju ke daerah Sampit.

Untuk menuju Danau Tahai bisa ditempuh sekitar 1 jam dari pusat kota Palang Karya atau berjearak sekitar 30 km menuju daerah sampit. Rute ini kualitas jalannya sudah sangat bagus. Bisa dilalui dengan baik menggunakan mobil maupun sepeda motor. Rute ini juga dilalui oleh Bis Antar kota dalam provinsi.

Walaupun lokasi Danau Tahai memang sedikit agak masuk ke dalam, tepatnya sekitar 3 km dari pinggir jalan raya, namun itu bukan persoalan yang menghambat. Pengunjung tidak perlu cemas akan hal itu.

Akses jalan untuk menuju ke lokasi ini sudah sangat baik dan mudah dilalui. Pengunjung bisa menggunakan kendaraan umum berupa bis jurusan Palangka Raya tujuan Sampit turun di Desa Tahai kemudian berjalan kaki menuju lokasi Danau Tahai.

Selain angkutan umum, pengunjung juga dapat menuju lokasi dengan menggunakan kendaraan pribadi baik roda dua maupun roda empat. Akses lokasi ini memang sangat mudah karena jalan menuju objek wisata ini sudah beraspal dan cukup bagus.

Lokasi wisata danau kecil namun indah ini dibuka untuk pengunjung mulai jam, 06.00 pagi dan ditutup pada jam 16.00 sore. Untuk bisa menikmati bersantai dan menikmati kesegaran atmosfer danau Tahai, pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp 5.000.

Untuk menunjang kenyamanan dan memudahkan pengunjung menikmati keindahan panorama danau Tahai, pengelola sudah menyiapkan beberapa fasilitas. Fasilitas di lokasi ini sudah cukup lengkap seperti toilet, gazebo, warung dan perahu untuk berkeliling danau.

Keunikan Danau Tahai

Danau Tahai ini memiliki keunikan yang membedakan dari danau lain di Kalimantan atau bahkan mungkin seluruh dunia. Yang membuat air danau Tahai unik adalah warna airnya tidak berwarna putih, biru dan tidak berwarna hitam.

Keunikan tersebut adalah danau ini memiliki warna air yang berbeda, yakni berwarna merah. Berdasarkan hasil penelitian, warna merah pada air danau terbentuk karena kondisi ekosistem danau ini.


Air Merah Danau Tahai (foto: gotravelly.com)

Danau ini merupakan lahan gambut, yang memiliki lapisan dekomposisi (pembusukan tidak sempurna) yang sangat tebal. Lapisan humus ini terdiri dari berbagai materi organik yang membusuk, seperti akar kayu, batang kayu, guguran dedaunan, kotoran binatang, bangkai binatang, dan lain-lain. Kombinasi semua pembusukan itu mengeluarkan mineral yang menyebabkan warna merah.

Faktor lain juga diperkirakan dari akar spesies pohon tertentu yang hidup di sekitar danau yang mengeluarkan getah berwarna merah. Walau tentu saja spesies pohon itu tidak se-ekstrim Pohon ‘Dragon Blood’ atau Dracaena Cinnabari, pohon berdarah dari Afrika.

Hal unik lain dari pemandangan di danau Tahai adalah pemandangan keberadaan rumah-rumah terapung yang disebut rumah lanting. Di sekitar Danau Tahai banyak dibangun rumah-rumah terapung yang oleh masyarakat sekitar danau.

Namun rumah lanting di danau tahai bukan untuk tempat tinggal. Rumah apung itu dibangun dengan sangat unik dan sangat tradisional sebagai bagian dari fasilitas wisata. Selain untuk beristirahat juga sebagai latar spot foto.


Lanting Danau Tahai (foto: pesona_indonesia.ku)

Rumah lanting merupakan bagian dari budaya masyarakat banjar sebagai “manusia sungai”. Rumah adat ini adalah cara  masyarakat BNajar beradaptasi dengan kehidupan sungai. Pada era sebelum 1970-an, hampir semua rumah warga di pinggir sungai berbentuk lanting. Namun seiring dengan perkembangan zaman, rumah lanting mulai ditinggalkan.

Kondisi rumah lanting yang mulai jarang ditemukan itulah yang tampaknya dimanfaatkan oleh pengelola objek Danau Tahai. Dengan menghadirkan Rumah Lanting menjadi objek wisata yang menarik perhatian pengunjung.

Untuk bisa menghayati dengan lebih dalam keindahan danau Tahai, tentu akan lebih menyenangkan jika bisa berjalan jalan keliling danau maupun di bantaran danau yang berupa hutan. Namun itu akan sedikit menantang jika dilakukan di danau lahan gambut seperti danau Tahai ini.

Hampir tidak ada tanah keras di lokasi ini. Saat menginjakkan kaki, kaki akan terhisap bahkan sampai 50 cm lebih ke dalam tanah. Walau tidak separah lumpur sawah, namun tetap saja sangat menyulitkan dan tidak nyaman melakukan perjalanan seperti itu di saat kunjungan wisata.

Baca Juga: Wow! Ada Tapak Kaki Raksasa di Aceh Selatan, Begini Ceritanya

Menyadari hal itu, pengelola Danau tahai menghadirkan solusi cerdas. Mereka membangun jembatan kayu yang panjang menjalar mengelilingi kawasan danau. Pada beberapa bagian bahkan menjorok masuk ke dalam hutan di sekitar danau.

Dengan memanfaatkan jembatan kayu ini, pengunjung bisa mengelilingi danau dengan nyaman. Seperti kereta api di atas rel yang aman walau jalanan berlumpur. Bahkan dengan adanya jembatan ini, pengunjung  dapat berjalan-jalan ke tengah danau. Karena pada beberapa bagian jembatan dibuat menjorok menjadi teluk yang masuk ke bagian dalam danau.

Ketika sudah lelah setelah berjalan jalan mengelilingi danau, pengunjung bisa melepas lelah pada Gazebo dan Lanting yang telah disediakan di area jembatan. Pada fasilitas itu pengunjung dapat duduk-duduk, sekedar melepas lelah.

Bagi pengunjung yang hobi bertualang, bisa menyusuri kawasan hutan di dekat danau. Lintasan trekking ini cukup menantang, karena  kontur tanah gambut yang lembek, dan vegetasi yang masih lebat samping kanan dan kiri jalur. Hal ini justru hal bagus, karena menunjukkan lokasi ini alami dan kelestarian hutan masih terjaga.

Namun, pengunjung tidak perlu terlalu mengkhawatirkan soal lintasan yang berat karena kontur lembek. Di dalam hutan tersebut telah dibuat trek dari kayu yang dapat dilalui wisatawan. Trek ini masih 1 paket dan terhubung dengan jembatan yang mengitari danau.

Baca Juga: Gunung Bawang di Kalbar, Gunung yang Dikeramatkan Suku Dayak Populer di Kalangan Pendaki

Memasuki kawasan hutan, kamu akan disuguhi pemandangan yang sangat indah. Udara sejuk, dilengkapi dengan suara-suara merdu kicauan burung. Jika beruntung, pengunjung bisa bertemu dengan uwak-uwak, yaitu jenis kera yang hanya terdapat di kawasan hutan tersebut dan dilindungi pemerintah.

Untuk menikmati keindahan danau secara paripurna, selain dari melihat panorama dari tempat berteduh dan mengelilingi melalui lintasan kayu, idealnya tentu disempurnakan dengan nyebur berenang ke dalam air danau. Namun karena danau Tahai adalah danau lahan gambut, yang airnya merah dan dasarnya enggak jelas, berenang adalah hal yang tidak disarankan.

Untuk itu, pengelola kembali menelurkan ide cerdas serta merealisasikan ide itu dengan apik. Mereka menyediakan fasilitas penyewaan perahu. Baik perahu besar maupun perahu kecil skala sepeda air. Fasilitas ini bisa digunakan untuk menjelajahi danau.

Fasilitas perahu yang tersedia terdiri dari perahu dayung dan sepeda air bermotif angsa.


Share :