Danau Gedang di Provinsi Bengkulu punya keindahan yang menjanjikan, meskipun danau ini belum ada fasilitas yang mendukung aktivitas parawisata.
Danau tersebut tidak hanya menyimpan keindahan, namun juga punya tradisi unik bernama danau terbelah atau danau patah.
Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat penduduk asli dengan peralatan tradisional saat air danau sedang tinggi. Di mana tumpukan pasir yang menjadi pembatas air danau dan pantai itu dibelah atau digali masyarakat dengan ukuran sekitar setengah meter hingga 1 meter.
Baca Juga: Danau Gedang di Tepi Pantai Bengkulu, Memiliki Aroma Mistik yang Cukup Kental
Hal ini bertujuan agar air danau bisa mengalir ke laut atau ke pantai. Untuk membelah danau ini tak mudah, karena melibatkan ratusan masyarakat. Pembelahan danau ini dilakukan di bagian pangkal danau yang memiliki lebar sekitar 20 hingga 25 meter.
Selanjutnya, warga setempat mendiami sebentar, hal ini bertujuan agar pasir yang telah digali mengaliri air dan bisa membesar dengan sendirinya. Saat air danau sudah mulai surut maka belahan atau galian pasir itu akan kembali ditutupi oleh warga.
Tradisi unik ini digelar oleh warga setempat, setiap enam bulan sekali ketika air danau sedang tinggi. Tradisi unik ini bertujuan untuk mengambil berbagai jenis ikan, udang dan kepiting yang ada di danau ini.
Tradisi ini sudah berlangsung ribuan tahun, meski ribuan orang mengambil ikan di danau ini, masyarakat setempat percaya limpahan kehidupan dari danau tak akan habis.
Lokasi dan Rute ke Danau Gedang
Tempat wisata baru Danau Gedang terletak di Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah.
Danau ini hanya berjarak sekitar 25 kilometer dari kota Bengkulu. Saat kamu sudah sampai di Desa Padang Betuah yang merupakan perbatasan Bengkulu Tengah dan Kabupaten Bengkulu Utara, kamu tunggal melewati jalan yang sudah beraspal sekitar tiga kilometer lalu sampai ke Danau Gedang.
Baca Juga: Benteng Marlborough di Bengkulu, Punya Cerita Mistis Dihuni Seorang Wanita Inggris
Tak ada tiket masuk untuk berkunjung ke sini, kamu hanya perlu membayar biaya parkir yang sudah jadi karcis masuk. Yakni, kendaraan roda dua Rp 5.000 dan kendaraan roda empat Rp 10.000.
Jika sudah dapat karcis masuk, sebaiknya jangan hilang karena saat keluar objek wisata, kamu diwajibkan mengembalikannya kembali.