Sumatera Utara salah satu kota yang menyimpan banyak cerita bersejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya peninggalan-peninggalan yang ada di setiap sudut Kota Medan.
Terdapat beberapa bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Kota Medan, salah satunya yakni Jembatan Titi Gantung. Berada tidak jauh dari Stasiun Kereta Medan, jembatan kuno ini diketahui sudah berdiri sejak abad ke-18.
Selain sebagai sarana penghubung, ternyata jembatan yang bergaya klasik Victoria ini merupakan tempat favorit kolonial Belanda untuk menikmati sore di Kota Medan. Bahkan pada malam hari, banyak orang Belanda yang bersantai di jembatan ini sambil menghisap cerutu.
Sedangkan secara fungsi, Jembatan Titi Gantung dibuat untuk menghubungkan kawasan perumahan penduduk dengan Lapangan Merdeka yang dulunya selalu ramai dengan berbagai acara. Secara lokasi, Jembatan Titi Gantung juga berjarak tidak jauh dari Stasiun Kereta Medan yang sama tuanya.
Sebagai sisa situs sejarah, Jembatan Titi Gantung juga telah memperoleh status sebagai cagar budaya. Seiring bejalannya zaman, jembatan ini juga pernah berfungsi sebagai pusat penjualan buku bekas.
Namun pada tahun 2013 lalu, sejumlah pedagang buku bekas yang biasa berjualan di sekitar jembatan sudah direlokasi dari Jembatan Titi Gantung. Kini fungsi jembatan tersebut telah dikembalikan seperti awalnya sebagai tempat nongkrong dan wisata.
Pada malam hari, jika datang ke Jembatan Titi Gantung bisa mengagumi indahnya ornamen khas kolonial Belanda yang masih tampak jelas. Tidak sedikit juga yang datang untuk mengagumi lokomotif yang lalu lalang hingga terparkir rapi.
Selain itu suasana di sekitar Jembatan Titi Gantung juga semakin cantik saat sore hingga malam hari. Lampu jalan semakin menambah keindahan jembatan yang berdekatan dengan Vihara Setiabudi atau yang disebut Kuan Te Kong.
Jika lapar, anda bisa menikmati sejumlah jajanan kecil yang dijajakan oleh para pedagang di sekitar Jembatan Titi Gantung. Datang lah ke sini jika Anda tengah liburan ke Kota Medan.