Di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) ada sebuah benda unik dan memiliki cerita susah diterima logika, namun orang-orang mempercayai cerita itu, tetapi kadang disebut juga mitos.
Batu Angkek-angkek salah satu contohnya, sebuah situs sejarah yang menjadi objek wisata di Nagari Balat Tabuh, Sungayang, Batusangkar Tanah Datar, Sumatera Barat. Batu ini mirip logam seperti kuningan atau tembaga, berwarna kuning agak kecoklatan dan di beberapa bagian terlihat mengelupas berwarna hitam. Bentuknya mirip seperti punggung kura-kura.
Uniknya, sampai sekarang orang-orang tidak tahu pasti berapa berat batu tersebut, beratnya selalu berubah-rubah. Tidak sembarang orang bisa mengangkat batu tersebut, sekalipun dia berotot besar. Sebab, jika batu ini mampu terangkat, itu konon cita-cita atau keinginan orang terkabul. Yup, batu ini dianggap mampu membaca masa depan seseorang.
Nah kali ini Correcto.id merangkum 5 kisah menganai Batu Angkek-angkek tersebut, langsung saja simak berikut ini!
1. Beratnya masih menjadi misteri
Meski tidak memiliki diameter yang lebar, jangan remehkan batu yang mirip dengan punggung kura-kura ini, tidak sembarang orang bisa mengangkatnya. Batu ini mirip logam seperti kuningan atau tembaga, berwarna kuning agak kecoklatan dan di beberapa bagian terlihat mengelupas berwarna hitam. Ada lubang kecil ditengahnya juga ada tulisan lafadz Allah dan Muhammad.
Sampai saat ini, tidak tahu pasti berapa berat batu tersebut. Beratnya ditentukan, seberapa mampu orang yang mengangkat batu tersebut. Beberapa yang berhasil mengangkatnya menyebut ringan 10 KG, tapi ada yang benar-benar tak mampu mengangkatnya dengan menyebut barangkali ini 100 KG.
2. Batu Angkek-Angkek bisa kabulkan hajat
Batu Angkek-angkek bila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti batu angkat-angkat, hal ini dikarenakan, setiap orang yang mengunjungi objek wisata ini, ingin mengangkat batu tersebut. Jika batu ini mampu terangkat, itu berarti keinginan, cita-cita atau hajat orang yang mengangkatnya terkabul.
Banyak wisatawan lokal maupun luar penasaran dan membuktikan mitos di balik batu tersebut. Dan tak heran juga, banyak orang yang mempercayainya sebagai tempat minta petunjuk atau melakukan hal-hal yang syirik.
3. Sejarah Batu Pandapatan
Menurut informasi yang dihimpun, sejarah dari batu Angkek-angkek pertama kali ditemukan oleh Datuak Bandaro Kayo saat akan memasang tiang rumah. Ceritanya dulu, Datuk Bandaro Kayo adalah kepala suku kaum Piliang. Suatu hari Datuk bermimpi didatangi Syech Ahmad. Dalam mimpinya Syech Ahmad berpesan kepada Datuk Bandaro Kayo mendirikan perkampungan yang sekarang bernama Kampung Palangan.
Saat pemancangan tonggak pertama terjadi suatu keanehan. Tiba-tiba saja saat itu terjadi gempa lokal. Lalu disusul hujan dan panas selama 14 hari 14 malam. Akibat peristiwa itu, masyarakat lalu mengadakan musyawarah.
Saat musyawarah berlangsung, terdengar suara aneh berasal dari dalam lubang tempat pemancangan tiang tersebut. Suara tersebut mengatakan, kalau di dalam lubang tersebut terdapat batu bernama 'Batu Pandapatan', artinya batu yang didapat. Suara itu juga berpesan agar batu itu dijaga baik-baik. Batu Pandapatan itu akhirnya dikenal dengan Batu Angkek-angkek.
4. Ada ritual khusus untuk mengangkat Batu Angkek-angkek
Batu ini sarat dengan aroma mistis tentunya. Setidaknya, untuk mengangkat batu ini ke dalam pangkuan, perlu adanya ritual khusus. Seseorang diminta berwudhu terlebih dahulu dan mengucapkan niat juga berdoa terlebih dahulu. Jika itu belum berhasil, pemandu wisata di objek tersebut akan menyuruh untuk membaca sebuah doa hingga akhirnya batu bisa diangkat.
Namun tentunya tidak semua orang bisa mengangkat batu. Berbadan besar dan kuat belum jaminan bisa mengangkat, dan juga sebaliknya. Mereka yang berbadan kurus, kecil terkadang justru bisa mengangkatnya.
5. Jadi Objek wisata
Cerita di balik situ sejarah batu Angkek-angkek ini, tak khayal membuat banyak mengundang penasaran wisatawan lokal maupun luar untuk berkunjung melihat batu tersebut. Batu tersebut terletak di sebuah Rumah Gadang di Nagari Balat Tabuh, Sungayang, Tanah Datar, Batusangkar, Sumatera Barat. Kira-kira letaknya 10 KM dari kota Batusangkar.
Jika ingin mengunjungi tempat ini, tentu tidak ada pungutan biaya khusus untuk mengangkat batu tersebut. Namun, diwajibkan untuk membeli sebuah souvenir dengan harga Rp 10.000. Tertarik mengangkat Batu Angkek-angkek.