World Health Organization (WHO) yang menyebut virus corona kemungkinan tak akan hilang, Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, menyebutkan bahwa sangat mungkin virus tak akan hilang dan meminta masyarakat untuk bersiap.
"Demikian juga vaksin yang sempat kita dengar akan segera ditemukan, ternyata sampai hari ini pun belum ada kepastian, artinya dalam waktu yang sangat lama kita tetap hidup tetapi berada di bawah ancaman COVID-19," kata Doni dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin 18 Mei 2020.
Oleh karena itu, lanjut Doni, Presiden Jokowi meminta masyarakat untuk menyesuaikan diri dan hidup berdampingan dengan COVID-19. Menurutnya, hidup berdamping tetap tidak boleh menyerah dengan virus corona.
"Kita berdampingan dengan bahaya COVID ini bukan berarti kita lengah, itu yang dipesankan oleh Pak Presiden. Berdampingan dengan COVID bukan berarti kita menyerah, justru kita tingkatkan kewaspadaan kita agar kita tidak terpapar COVID," ujarnya.
Sebelumnya, Doni mengatakan bahwa pemerintah belum memutuskan untuk menerapkan kebijakan relaksasi PSBB. Pemerintah, lanjut dia, akan mengkaji data-data di lapangan terlebih dahulu sebelum memutuskan.
"Arahan dari Bapak Presiden sampai dengan satu dan dua minggu ke depan belum ada kebijakan pengurangan pembatasan, sehingga apa yang hari ini disampaikan adalah sebuah rencana tentang skenario yang nantinya akan tergantung dari data-data lapangan," jelas Doni.
Kemudian, Doni kembali menegaskan bahwa selama dua minggu ke depan belum ada keputusan pengurangan PSBB.
"Jadi kami ulangi kembali bahwa 1-2 minggu ke depan belum ada kebijakan pengurangan pembatasan. Yang dibahas hari ini oleh Bapak Presiden adalah skenario yang mana seluruhnya tergantung dari data-data lapangan," katanya lagi.