Ini 3 Tradisi Unik Menjelang Lebaran di Pulau Belakangpadang Batam, Salah Satunya Lomba Lampu Hias

Ini 3 Tradisi Unik Menjelang Lebaran di Pulau Belakangpadang Batam, Salah Satunya Lomba Lampu Hias

Ekel Suranta Sembiring
2020-05-19 11:05:16
Ini 3 Tradisi Unik Menjelang Lebaran di Pulau Belakangpadang Batam, Salah Satunya Lomba Lampu Hias
Tradisi Lomba Lampu Hias (foto: suarajatim.co.id)

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran setiap daerah punya tradisi tersendiri untuk memeriahkan kemenangannya. Seperti di Pulau Belakangpadang, Kota Batam, Kepulauan Riau ini. Daerah ini terdapat beberapa tradisi unik justru jarang ditemui di daerah-daerah lain.

Mau tahu tradisi unik apa saja? Langsung saja simak berikut ini!

1. Bersantai di Kedai Kopi Saat Malam Takbiran

Kongkow-kongkow di kede kopi (foto: kompasiana)

Pada malam takbiran Hari Raya Idul Fitri, kedai kopi maupun kedai makan di Pulau Belakangpadang biasanya penuh oleh para pengunjung. Pengunjung umumnya mulai berdatangan usai adzan magrib berkumandang. Semakin malam, pengunjung biasanya semakin ramai.

Alih-alih mencecap aneka masakan khas lebaran yang dimasak secara khusus di rumah, mereka lebih memilih menikmati aneka makanan di kopitiam dan kedai makan yang berderet di sepanjang Pelabuhan Belakangpadang. Sambil makan, biasanya mereka berkumpul, mengobrol bersama keluarga, kerabat dan sahabat.

Meski masih ber-KTP Belakangpadang, banyak warga yang merantau ke Pulau Batam. Biasanya mereka hanya pulang pada momen-momen tertentu. Meski Pulau Belakangpadang dan Pulau Batam jaraknya tidak terlalu jauh, tetapi karena kesibukan pekerjaan, tidak setiap waktu bisa pulang kampung.

Terlebih, transportasi dari Pulau Batam ke Pulau Belakangpadang hanya mengandalkan perahu boat. Tidak ada akses jalan yang memungkinkan mobil atau motor bisa melintas secara langsung ke pulau tersebut. Sehingga, meski waktu tempuh kedua pulau itu hanya sekitar 15-20 menit, tetap perlu upaya ekstra untuk berkunjung.

Alhasil, saat mudik di kala Idulfitri, mereka benar-benar memanfaatkan waktu untuk berkumpul bersama. Kongkow-kongkow sambil bercerita segala hal di kedai-kedai kopi. Terlebih sepanjang malam takbiran itu juga ada banyak hiburan yang ditawarkan, mulai dari pawai astaka hingga takbir pentas.

2. Mengadakan Lomba Takbir Pentas dan Pawai Astaka


Salah satu astka yang dipamerkan (foto: kompasiana)

Setiap malam menjelang Idul Fitri, ada pawai astaka di pulau yang sepelemparan batu dari Singapura itu. Anak-anak dan orang dewasa membawa astaka yang sudah dihias sedemikian rupa. Biasanya berupa replika masjid dan mushalla yang ada di Belakangpadang. Kebetulan, meskipun hanya pulau kecil, ada banyak masjid dan musholla di Pulau Penawar Rindu ini.

FYI, pawai astaka ini dilombakan. Pesertanya adalah masjid dan musholla yang ada di Pulau Belakangpadang. Setiap peserta biasanya membuat replika masjid dari masjid yang mereka wakili. Meski hanya perlombaan setingkat pulau kecil, astaka yang ditampilkan cantik-cantik. Sangat mirip dengan masjid aslinya.

Saat dibawa pawai berkeliling di jalan utama sekitar Lapangan Indera Sakti dan Pelabuhan Belakangpadang dengan menggunakan becak, astaka-astaka tersebut biasanya mengundang decak kagum siapapun yang melihat. Terlebih astaka itu juga dihiasi lampu kerlap-kerlip dan diiringi aneka musik yang berasal dari beduk yang dipukul secara berirama.

Berbeda dengan daerah lain, pawai astaka di Belakangpadang tidak menggunakan mobil atau truk. Meski diaspal mulus, jalan di Belakangpadang tidak dilalui mobil. Tidak ada kendaraan roda empat yang melintas dipulau ini, kecuali mobil ambulance dan truk sampah. Untuk transportasi sehari-hari warga setempat menggunakan sepeda motor dan becak.

Selain mengadakan pawai astaka, pada malam menjelang Idul Fitri juga diadakan takbir pentas di Lapangan Indera Sakti. Lomba takbir pentas biasanya diadakan usai pawai astaka. Peserta yang ikut selalu membeludak, alhasil setiap tahun perlombaan ini selalu selesai lewat dari tengah malam.

Warga Belakangpadang yang lain, umumnya setia memeriahkan acara hingga selesai. Mereka biasanya duduk-duduk di tribun sekitar Lapangan Indera Sakti. Beberapa ada juga yang memilih duduk di sepeda motor yang mereka bawa.

3. Satu Pulau Penuh Lampu


Tradisi lomba lampu hias di Pulang Belakangpadang (foto: liputan1.com)

Selain lebih semarak dengan pawai astaka dan takbir pentas, setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri, Pulau Belakangpadang juga selalu terlihat lebih gemerlap. Lebih kerlap-kerlip. Hal tersebut dikarenakan, setiap Ramadan, di pulau tersebut diadakan lomba lampu hias antar kelurahan.

Setiap kelurahan biasanya membuat gapura yang dihias dengan aneka lampu. Selain itu, disepanjang jalan dan di depan rumah warga juga dipasang lampu yang bekedip-kedip seperti bintang yang bersinar terang di langit. Bedanya, lampu tersebut umumnya berwarna-warni, sehingga terlihat lebih menarik.

Perlombaan lampu hias ini diadakan untuk melestarikan tradisi Melayu. Setiap kali Ramadan tiba, orang-orang Melayu biasanya menghias lingkungan sekitar dengan lampu agar terlihat lebih semarak. Namun biasanya mereka menggunakan lampu colok. Lampu yang dinyalakan dengan minyak tanah dan api.

Hanya saja untuk kepraktisan dan agar lampu bisa menyala lebih lama, masyarakat Belakangpadang banyak yang lebih memilih menggunakan lampu hias. Lampu tersebut menggunakan bohlam kecil yang dinyalakan dengan energi listrik. Menjelang magrib, kerlip-kerlip lampu sudah terlihat di sepanjang jalan.

Sayangnya, efek pandemi Covid-19, tahun ini tidak ada lagi kemeriahaan menyambut Idul Fitri seperti itu di Belakangpadang. Tak ada pawai astaka, takbir pentas, hingga kongkow-kongkow bersama kerabat dan keluarga. Bahkan menurut beberapa informasi, untuk menghindari warga yang tinggal di Pulau Batam mudik ke Pulau Belakangpadang, perahu boat yang mengangkut penumpang akan ditiadakan dulu pada Idul Fitri tahun ini.


Share :

HEADLINE  

Ini Deretan Pengusaha Sukses Suka Bangun Masjid

 by Ramadhan Subekti

April 01, 2025 13:00:00


Prabowo, Titiek dan Didit : Maaf Lahir dan Batin

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 10:00:00


Prabowo dan Gibran Akan Salat ID di Masjid Istiqlal

 by Ramadhan Subekti

March 31, 2025 01:00:00


Azizah-Arhan Nonton Timnas Indonesia, Andre Rosiade Dikerjai

 by Dimarirenal

March 26, 2025 15:10:00