Danau Kembar, Danau Cantik Penuh Misteri dari Solok

Danau Kembar, Danau Cantik Penuh Misteri dari Solok

Dedi Sutiadi
2020-05-18 12:54:32
Danau Kembar, Danau Cantik Penuh Misteri dari Solok
Danau Kembar, Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. (Foto: Istimewa)

Danau Kembar adalah danau cantik yang ada di Daerah Bungo Tanjung, Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Sesuai dengan namanya, Danau Kembar merupakan dua buah danau yang terletak saling berdekatan dan memiliki ukuran yang hampir sama. 

Dua danau yang dimaksut adalah Danau di Atas dan Danau di Bawah (Danau di Ateh dan Danau di Bawah). Taman wisata tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Danau yang bersih ditambah dengan pemandangan alam di sekeliling seakan menyapu semua rasa penat dari rutinitas sehari-hari. Karena lokasi danau yang berada di dataran tinggi Bukit Barisan, membuat udara di sekitar sini terasa sangat sejuk.

Di balik kecantikan wisata yang indah, Danau Kembar juga memiliki cerita legenda yang beredar di kalangan masyarakat sekitar danau. Kabarnya, ada monster danau yang hidup di Danau yang membuat masyarakat sekitar pun tidak berani membawa perahu hingga ke tengah danau.

Pada zaman dahulu kala ada seorang niniak (Orang yang Sudah Tua) yang bernama Niniak Gadang Bahan yang kerjanya adalah Maarik kayu (membuat papan/tonggak). Badannya besar tinggi dan kampaknya sebesar Nyiru.  Nyiru adalah tempat menempis beras yang lebarnya kira-kira 50cm x 80cm.

Setiap berangkat ke hutan niniak ini tidak lupa membawa beliungnya. Niniak ini makannya hanya sekali seminggu, tapi sekali makan 1 gantang (6 kaleng susu indomil). Untuk mendapatkan kayu/papan yang bagus dia harus naik gunung/hutan. Setelah beberapa hari dalam hutan dia akan pulang dengan membawa beberapa helai papan/tonggak yang telah jadi dan membawa ke pasar untuk dijual.

Pada suatu hari ketika berangkat ke hutan, di tengah hutan tempat dia bisa lewat tertutup. Niniak ini kaget, kenapa ada makhluk yang menghambat jalannya. Makhluk ini sangat besar sehingga menutup pemandangannya. Niniak berusaha untuk mengusirnya tapi makhluk ini tidak bergeming, malah balik menyerang. Ternyata makhluk ini adalah seekor ular naga yang besar.

Tidak bisa disangkal lagi darah pituah niniak moyang langsung mengalir ke seluruh tubuh niniak, katanya: “Lawan tidak dicari, kalau bertemu pantang mengelak”. Terjadilah perkelahian antara naga dan Niniak Gadang Bahan. Naga melakukan penyerangan, Niniak Gadang Bahan tidak tinggal diam. Seluruh kemampuan yang dimiliki  dikeluarkan. Beliung yang berada di tangan Niniak Gadang Bahan bereaksi, dan memang Niniak Gadang Bahan sangat ahli memainkannya, tentu jurus-jurus silat yang sudah mendarah mendaging oleh Niniak Gadang Bahan tak lupa dikeluarkan. 

Akhirnya Naga betekuk lutut dan menyerah. Naga kehabisan darah karena sabetan beliaung Niniak Gadang Bahan. Kepala Naga Nyaris putus, darah mengalir dengan deras. Angku Niniak Gadang Bahan menarik naga itu dan melempar dengan sekuat tenaga dan sampai ke sebuah lembah.


Share :