Ini Cara agar Sistem Imun Tetap Terjaga, Selama Puasa Ramadan di Tengah Pandemi

Ini Cara agar Sistem Imun Tetap Terjaga, Selama Puasa Ramadan di Tengah Pandemi

Yuli Nopiyanti
2020-05-17 15:30:00
Ini Cara agar Sistem Imun Tetap Terjaga, Selama Puasa Ramadan di Tengah Pandemi
Ilustrasi Orang Sedang Olahraga (Foto:Dok.Istimewa)

Virus corona sudah menyebar di berbagai daerah di Indonesia bahkan tak hanya itu saja pasalnya di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini, tentunya umat Islam tetap melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan.

Namun tak hanya itu saja pasalnya pada saat yang sama, umat Islam juga tengah melaksanakan imbauan pemerintah untuk tetap tinggal di rumah agar penyebaran Covid-19 terhenti.

Bahkan tak hanya itu saja meski situasinya demikian, tak mengurangi esensi untuk memaknai khidmatnya ibadah puasa Ramadhan.

Tak hanya itu saja bahkan agar ibadah puasa tetap maksimal di masa pandemi, hal penting yang perlu dilakukan adalah menjaga imunitas tubuh tetap terjaga.

Berikut ini ulasan terkait upaya menjaga sistem imunitas tetap stabil pada bulan Ramadhan:

1. Ibadah untuk sehat

Siapa bilang banyak melakukan ibadah dampak baiknya hanya berkaitan dengan urusan akhirat?

Ternyata penelitian membuktikan bahwa memperbanyak kegiatan ibadah, tubuh juga semakin sehat. Berpuasa pada bulan Ramadhan jadi momentum tepat untuk perbanyak shalat, dzikir dan tadarus.

Bahkan tak hanya itu saja International Journal of Health Sciences & Research menyebutkan, gerakan shalat mampu memperlancar peredaran darah.

Namun tak hanya itu saja pasalnya menurutnya setiap gerakan shalat mampu memperlancar aliran darah dan juga getah bening, serta memperkuat otot lengan.

Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang dan membuat aliran darah kaya oksigen menjadi lancar dan otot jadi tidak kaku.

2. Konsumsi serat saat buka dan sahur

Saat berpuasa, Anda juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan yang divariasikan dengan jenis serat tinggi saat sahur maupun berbuka puasa.

Apel, misalnya. Buah ini mengandung serat tinggi serta kaya vitamin dan mineral yang mengenyangkan, bahkan jika hanya makan satu buah.
Pangan berserat yang juga tepat dikonsumsi saat sahur dan berbuka adalah brokoli. Selama puasa, makan sahur dengan brokoli akan membuat perut kenyang lebih lama sekaligus menyehatkan.

3. Konsumsi air mineral yang cukup

Meski tengah berpuasa pada bulan Ramadhan, minum air putih 8 gelas sehari tetap dianjurkan. Akan tetapi, cara memenuhinya berbeda dari hari biasanya.

Ahli Gizi Dr Samuel Oetoro MS SpGK mengatakan pentingnya minum air putih 8 gelas sehari.

Menurutnya, mengonsumsi air mineral bermanfaat untuk mengganti cairan yang keluar dari tubuh selama puasa.

Jika kekurangan air, maka metabolisme tubuh bisa terganggu dan menyebabkan berbagai masalah.

4. Berolahraga

Ternyata saat sedang menjalani puasa, Anda tetap dapat melakukan olahraga ringan.

Agar olahraga tersebut tidak menganggu jalannya puasa, lakukanlah dengan cara yag aman.

Misalnya, lakukanlah olahraga ringan seperti jalan kaki atau bersepeda menjelang waktu berbuka puasa selama 30-60 menit.

Melakukannya jelang buka puasa akan membuat tubuh memiliki beberapa simpanan glikogen untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar saat olahraga.

5. Tidur cukup dan tidak begadang

Tidur dalam durasi 6 hingga 8 jam per hari pada orang dewasa sangat penting untuk meregenerasi serta produksi protein untuk sel-sel imun.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Physiology-Regulatory, Integrative and Comparative Physiology menjelaskan bagaimana sistem kekebalan tubuh memperbaiki diri sendiri saat tidur.

Bahkan tak hanya itu saja pasalnya peneliti menemukan bahwa saat tidur, beberapa subset sel T berkurang dari aliran darah sehingga resiko infeksi rendah. Sel T adalah jenis sel darah putih dan merupakan dasar sistem kekebalan tubuh manusia.

6. Konsumsi suplemen multivitamin sebelum tidur

Saat puasa, pastikan juga tubuh menerima asupan vitamin C dan E. Simin Nikbin Meydani dalam bukunya berjudul Military Strategies for Sustainment of Nurition and Immune Function in the Field (1999) menyebutkan, vitamin C dapat mengaktifkan enzim kunci untuk membentuk hormon yang membantu melawan infeksi.

Namun tak hanya itu saja Sedangkan vitamin E diketahui sebagai antioksidan kuat untuk melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas.

Nah, agar sistem imun jumlahnya tak merosot, diperlukan pula vitamin B untuk menyokong sel darah putih sebagai pelindungi tubuh.

Bahkan tak hnaya itu saja pasalnya yang utamanya vitamin B12 dan B6 yang berperan dalam mempertahankan limfosit. Vitamin B membuat tubuh tangguh dan mencegah infeksi secara berulang. U

ntuk melengkapi kebutuhan vitamin-vitamin itu, Anda dapat mengonsumsi berbagai jenis makanan seperti buah dan sayur seperti kiwi, mangga, pepaya, nanas, serta sayuran seperti brokoli, paprika, dan tomat.

Selain itu, Anda juga dapat menunjang kesehatan dengan mengonsumsi suplemen, seperti Becefort.

Agar mudah dikonsumsi, suplemen multivitamin itu dikemas dalam bentuk tablet, di mana per tabletnya mengandung vitamin C 500 mg, vitamin E 30 mg, dan vitamin B kompleks.

Becefort sirup dapat dikonsumsi anak-anak usia tujuh tahun ke atas satu kali per hari, satu sendok sebanyak 5 sampai 10 mililiter.

Namun perlu dicatat, ada baiknya Anda telah memahami manfaat suplemen tersebut bagi kesehatan Anda.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30