Fakta Polisi di Sulsel Tembak Istri Karena Selingkuh Dengan Oknum TNI

Fakta Polisi di Sulsel Tembak Istri Karena Selingkuh Dengan Oknum TNI

Dedi Sutiadi
2020-05-16 13:15:00
Fakta Polisi di Sulsel Tembak Istri Karena Selingkuh Dengan Oknum TNI
Ilustrasi penembakan. (Foto: Istimewa)

Seorang anggota Polri berinisial Bripka HK tega menembak istrinya sendiri dan juga seorang anggota TNI berinisial Serda HS di Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel), lantaran istrinya berselingikuh dengan Serda H.  

Penembakan terjadi di sebuah perumahan, di Jalan Sungai Kelara, Kecamatan Binamu, pada Kamis, 14 Mei 2020 malam.

Bripka HK yang merupakan anggota Polri yang bertugas di Satuan Sabhara Polrestabes Makassar menembak istrinya, HS (42) yang kepergok berduaan dengan seorang lelaki berinsial HD (46) di dalam rumah.

"Benar ada kejadian penembakan tersebut. Oknum sudah diamankan oleh provost. Prosesnya tetap berjalan," kata Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat 15 Mei 2020.

Ibrahim mengatakan ada dua orang yang menjadi korban dari penembakan oknum polisi itu. Kedua korban saat ini masih berada di rumah sakit untuk menjalani perawatan.

"Korbannya ada dua orang yaitu istrinya dan satu pria lagi. Kedua korban sedang dirawat di rumah sakit," papar Ibrahim.

Awalnya, sang istri Bripka H memang pernah menjalin asmara dengan Serda H sebelum menikah. Singkat cerita, sang istri tersebut menikah dengan Bripka H dan tinggal di Makassar dan di Jeneponto. 

Suatu hari, Bripka H pulang ke rumahnya di Jeneponto tanpa memberitahu sang istri terlebih dahulu. Bripka H curiga ketika tiba di rumah dan melihat sebuah motor trail terparkir di rumahnya. 

Dia kemudian masuk ke dalam rumah yang tidak terkunci dan dalam posisi lampu yang mati. Kemudian memergoki sang istri sedang berselingkuh dengan Serda H. Kesal, akhirnya Bripka H menembang sang istri dan anggota TNI tersebut.

Ibrahim menjelaskan, Pimpinan Kepolisian dan TNI berkoordinasi agar peristiwa yang melibatkan oknum dari kedua lembaga tidak menimbulkan gesekan antardua lembaga.

"Kalau kejadiannya tidak bisa kita hindari. Sekarang ini kita sudah koordinasi Pak Kapolda, Pangdam, Dandim, Kapolrestabes, sudah berkoordinasi masing-masing lini agar tidak ada efek yang muncul," ujarnya.


Share :