Salat malam Lailatul Qadar merupakan salah satu salat sunah yang dianjurkan dilaksaakan pada 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Menjelang hari-hari perpisahan dengan bulan Ramadan umat muslim memang dianjurkan untuk semakin menggiatkan diri beribadah.
Pada malam-malam terakhir bulan Ramadan dianjurkan kepapa umat Muslim untuk meningkatkan amal ibadah terutama pada malam hari agar mendapat keutamaan lailatul qadar. Selain dengan menjalankan sholat sunah tarwih dan witir, ada satu amalan sunah yang perlu dilakukan yakni sholat sunah lailatul qadar.
Mengutip pendapat Ustaz Yusuf Suharto menjelaskan ada anjuran qiyam Lailatul Qadar (melakukan shalat malam) untuk menjemput lailatul qadar.
Imam an Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin, menulis dalam kitab tersebut bab Fadhlu Qiyami Lailatil Qadar wa Bayani Arja Layaliha (keutamaan melakukan shalat di malam Lailatul Qadar dan penjelasan tentang malam-malam yang paling diharapkan sebagai Lailatul Qadar).
Hadisnya adalah:
من قام ليلة القدر ايمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
Artinya: Barang siapa melaksanakan salat pada lailatul qadr karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni)." (HR Bukhari:1901).
Adapun keutamaan sholat qiyamul lailatul qadar dalam kitab Khazinatul Asror, karya Syekh Muhammad Haqi an-Nazili, halaman 38, disebutkan sebagaimana hadis riwayat Ibn Abbas yang berbunyi:
عن ابن عباس عن النبي عليه الصلاة والسلام انه قال من صلي في ليلة القدر
ركعتين يقرأ في كل ركعة بفاتحة الكتاب مرة والاخلاص سبع مرات فإذا سلم يقول استغفر اللـه واتوب إليه فلا يقوم من مقامه حتى يغفر الله له ولأبويه ويبعث الله تعالي ملائكة إلى الجنان يغرسون له الاشجار و يبنون القصورو يجرون الانهار ولايخرجون من الدنيا حتى يرى ذلك كله
Dari Nabi Muhammad SAW, bahwasannya beliau bersabda: “Barangsiapa yang menjalankan shalat pada malam lailatul qadar sebanyak 2 (dua) rakaat, di dalam setiap rakaatnya setelah membaca Al Fatihah (1) satu kali, kemudian membaca surat Al-Ikhlas 7 (tujuh) kali dan setelah salam membaca Astaghfirullahal azhiim wa atubu ilaih 70 (tujuh puluh) kali, maka selama dia mendirikannya Allah akan mengampuni dirinya dan kedua orang tuanya dan Allah Ta’ala akan mengutus Malaikat untuk menanam (untuknya) pepohonan di Surga, membangun gedung-gedung dan mengalirkan sungai-sungai didalamnya, dan dia ( orang yang menjalankan shalat lailatul qadar ) tidak akan keluar dari dunia sehingga dia pernah melihat seluruhnya. (HR. Ibnu Abbas). Wallahu A'lam