Meriam bambu adalah salah satu mainan tradisional yang dimainkan saat bulan ramadan. Meriam bambu ini biasanya digunakan untuk membangunkan sahur masyarakat di Pedesaan. Tidak banyak juga, miriam bambu ini digunakan anak-anak dijadikan permainan untuk menunggu waktu berbuka puasa (ngabuburit).
Meriam terbuat dari bambu dengan lubang dibagian depan dan pangkalnya. Lubang bagian depan dibuat agar suara meriam berbunyi nyaring. Sementara, lubangn kecil dibagian pangkal bambu digunakan untuk mengisi minyak tanah untuk membuat suara letusan.
Lalu, bagaimana dengan mainan tradisional itu di tengah pandemi covid-19 (virus corona) sekarang ini? Pasalnya, menurut salah satu pecinta meriam bambu, Asalia Arimbi mengatakan, permainan tersebut sudah tidak seramai ramadan-ramadan sebelumnya.
"Sudah tidak seperti ramadan sebelumnya. Suasana sekarang juga kurang meriah kerena kegiatan ngabuburit kita gak bisa mainan meriam itu lagi," katanya.
Namun, masih banyak yang memainkan kegiatan ini di halaman rumah masing-masing. Hal ini karena ingin melestarikan permainan tradisional agar tidak hilang.