Mengungkap Misteri Malam Lailatul Qadar

Mengungkap Misteri Malam Lailatul Qadar

Dedi Sutiadi
2020-05-15 06:30:00
Mengungkap Misteri Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi malam Lailatul Qadar. (Foto: Istimewa)

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang amat misterius. Tidak ada yang tahu secara pasti pada hari atau tanggal berapa malam tersebut terjadi. Diterangkan bahwa Lailatul Qadar adalah bulan ruhani, dimana setiap manusia memiliki pengalam ruhani yang berbeda-beda dalam meraihnya. 

Bulan Ramadan menjadi bulan yang begitu istimewa. Disebut demikian karena selain sebagai bulan diturunkannya al-Quran, pada bulan tersebut juga terdapat bulan yang digambarkan sebagai bulan yang lebih utama (baik) dari seribu bulan, Lailatul Qadar.

1000 bulan merupakan kias yang menunjukan keagungan malam tersebut. Yakni, sekiranya seseorang tidak diberikan umur yang panjang, maka cukup-lah baginya untuk mendapatkan anugerah malam tersebut, untuk menutupi segala kekurangan amal ibadahnya. Ini merupakan rahmat yang diberikan Allah swt bagi umat Muhammad saw, yang tidak diberikan kepada umat-umat terdahulu.

Malam Lailatul Qadar , disebut juga sebagai malam penuh berkah, karena pada malam tersebut, Allah swt menurunkan kandungan Al-Quran secara keseluruhan kepada ruh Nabi Muhammad SAW, yang kemudian selanjutnya diturunkan secara bertahap selama 23 tahun pada dua periode (periode Mekkah dan Madinah) sebagaimana diisyaratkan dalam Q.S. al-Qadr / 97: 1. “ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada Lailatul Qadr.”

Al-Tustarī menjelaskan, disebut sebagai Lalilatul Qadar , karena ketersambungan keberkahan Al-Quran yang menghubungkan antara satu dengan lainnya. Seluruh semesta mendapat keberkahan Al-Quran. Demikian juga, disebut Lailatul Qadar , karena pada malam tersebut, Allah swt menetapkan (mentakdirkan) segala rahmat bagi seluruh hamba-Nya/makhluk-Nya. Malam yang dipenuhi oleh cahaya, rahmat, keberkahan, keselamatan, dan segala kebaikan. 

Keagungan lain pada malam ini adalah turunnya seluruh ruh suci (ruh para nabi dan ruh para kekasih Allah), Jibril dan seluruh malaikat dari alam malakut menuju alam dunia, menebar salam dan rahmat pada setiap hamba (manusia) yang sedang ingat kepada Allah ( dhikrull ā h ), melaksanakan sholat ( qiyām al-lail ), serta ibadah-ibadah yang disyariatkan lainnya.

Berapa lama waktu malam Lailatul Qadar ? Para ahli tafsir menyebutkan, dari waktu Magrib hingga pagi hari (terbitnya waktu Fajar), sebagaimana diisyaratkan Q.S. al-Qadr / 97: 5. “ Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar ”.

Pertanyaan selanjutnya adalah lebih tepatnya pada malam hari keberapa Lailatul Qadar berlangsung?

Terkait hal ini, terdapat banyak tafsir ulama. Ada sebagian pendapat, yang menyatakan, ia berlangsung pada awal-awal bulan Ramadhan. Ada juga pendapat, ia berlangsung pada malam ke-17, atau 19. Pendapat yang masyhur, menyebutkan, ia berlangsung pada salah satu malam pada malam-malam ganjil akhir bulan Ramadhan.

Menurut Ibn ‘Arabī, penyandaran kata al-lail , yang berarti “malam” pada kata al-qadar , dan bukan kata nah ār , yang berarti “siang”, merupakan sebuah kias akan gelap-nya takdir Tuhan, sebagaimana gelapnya malam itu sendiri. Yakni, disebut sebagai takdir karena ia bersifat rahasia (gaib), yang manusia tidak mengetahuinya. Karena sifatnya yang gaib tersebut, maka Rasulullah memerintahkan kepada umatnya untuk meraihnya, mencarinya.

Tidak diketahuinya secara pasti berlangsungnya malam Lailatul Qadar , menjadi sumber semangat bagi kita agar kita selalu menghidupkan seluruh malam bulan Ramadhan, lebih-lebih pada malam-malam akhirnya. Berdasar pada sebuah keterangan, 10 terakhir terakhir bulan Ramadhan nabi saw mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan.

Selain itu, diharapkan, selama sebulan penuh diri kita menjaga diri dari kemaksiatan, lebih mengarahkan diri pada keta’atan, mempersiapkan diri menerima limpahan rahmat Allah swt. Sehingga, saat ditentukan segala takdir pada malam Lailatul Qadar , diri kita sedang melaksanakan ibadah (dalam keta’atan), bukan dalam kemaksiatan. Akhirnya, saat selesai bulan Ramadhan, kita lulus ujian, mendapatkan anugerah dan ampunan, kembali menjadi insan yang fitri/ suci. Wall āhu a’lam bil showab.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30