Lailatul Qadar memiliki keistimewaan yakni pahala melimpah, dosa diampuni, doa dikabulkan, hadir ketenteraman, dan lahir kemuliaan. Karena itu penting memburu malam Lailatul Qadar.
Dalam Ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat, mengatakan Lailatul Qadar dikaitkan erat dengan malam turunnya Al Quran. Ketika Al Quran diturunkan bersamaan dengan malam Al Qadar.
Turunnya Al Quran diungkapkan dengan narasi dua diksi:
1. Anzala
Dalam rumus bahasa Arab secara cepat, anzala menunjukkan peristiwa yang sekaligus, keseluruhan.
2. Nazzala
Menunjuk proses yang bertahap.
Para ulama sepakat, Al Quran yang diturunkan secara berproses itu, itulah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.
Sejak mulai periode Iqra berlangsung di Gua Hira itu, pada hari Senin tanggal 21 Ramadhan, diawali dengan usia beliau 40 tahun, 6 bulan, 12 hari dalam hitungan hijriah.
Dalam perhitungan kalender masehi, usia Nabi 39 tahun 3 bulan, 20 hari. Jadi kalau ada referensi sejarah menyebutkan Beliau menerima wahyu dalam usia 40 tahun, ini merujuk pada kalender hijriah.
Dalam hadits HR Muslim, 2263, Nabi SAW melalui pendahuluan dalam proses penerimaan wahyu pertama melalui mimpi yang benar dan dibimbing oleh Allah SWT. Bahkan itu berupa dari tanda kenabian.
Mimpi yang benar itu, bagi para nabi merupakan 46 tanda kenabian.
QS Ali Imran ayat 3 menyebutkan, Allah turunkan Al Quran kepada Nabi Muhammad secara berproses, bertahap, dengan cara yang benar.
QS Al Furqan ayat 32 disebutkan, hal demikian supaya kami memantabkan ayat yang diturunkan itu, menghujam pada jiwamu.
Narasi kedua, yakni nazzala, dalam surat Al Baqarah ayat 185 dan QS Al Anfal ayat 41, Al Quran diturunkan sekaligus dari Lauful Mahfudz ke Baitul Izzah tanggal 17 bulan Ramadhan di hari Jumat.
Sebelum diturunkan kepada Nabi Muhammad disampaikan dulu kepada seluruh penghuni langit sekaligus menunjukkan status tingginya Rasulullah SAW.
"Peristiwa pertama ini (malam lailatul Qadar) bisa Allah gantikan, bisa dipertukarkan, bisa di malam 21, 23, 25. Bahkan dalam riwayat nabi SAW, pernah aku ditunjukkan waktunya, diberi tandanya, namun ketika terbangun dibuat lupa tanggalnya, hanya diberi tanda-tandanya saja," terang ustaz yang mengenyam pendidikan di Internasional Islamic Call College Triopoli Libya ini.
"Berburu paling cepat mencontoh Nabi, apa yang dikerjakan Nabi (pada 10 malam terakhir Ramadhan). Setiap malamnya dihidupkan, kapan waktunya dari ba'da Isya sampai menjelang fajar. Bangun walaupun cuma 15 menit pasang alarm. Silakan ada yang jam 2, ada yang jam 3, ada yang ba'da isya. Kalau tidak bisa ambil keseluruhan malam, ambil sebagian," tutup Ustaz Adi Hidayat.