Sahabat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam (صحابي, ash-shahabi) adalah orang yang pernah berjumpa dengan Nabi dalam keadaan beriman kepadanya dan wafat dalam keadaan Islam.
Mereka adalah para generasi awal yang ikut membantu Rasulullah memperjuangkan risalah Islam. Kedudukan sahabat radliyallahu 'anhum ini sangat dekat di sisi Nabi.
Menurut Al-Hakim an-Naisaburi dalam karyanya Al-Mustadrak, tingkatan Sahabat terbagi dalam 12 tingkatan, yaitu:
1. Para Khulafa'ur Rasyidin dan selebihnya dari sepuluh yang dijanjikan surga ketika masih hidup
2. Para sahabat yang masuk Islam di Makkah sebelum Umar dan mengikuti majelis Daarul Arqam.
3. Para sahabat yang ikut serta berhijrah ke negeri Habasyah.
4. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Pertama.
5. Para sahabat Kaum Anshar yang ikut serta dalam Bai'at Aqabah Kedua.
6. Para sahabat Kaum Muhajirin yang berhijrah sebelum sampainya Nabi Muhammad di Madinah dari Quba
7. Para sahabat yang ikut serta dalam Perang Badar.
8. Para sahabat yang berhijrah antara Perang Badar dan Perjanjian Hudaibiyyah.
9. Para sahabat yang ikut serta dalam Bai'at Ridhwan pada saat ekspedisi Hudaibiyyah
10. Para sahabat yang masuk Islam dan berhijrah ke Madinah setelah Perjanjian Hudaibiyyah
11. Para sahabat yang masuk Islam setelah Fathu Makkah.
12. Para sahabat anak-anak yang melihat Nabi Muhammad di waktu atau tempat apapun setelah Fathu Makkah.
Perang Badar antara tentara Islam dengan pasukan Quraisy berlangsung secara tak seimbang. Jumlah tentara Islam hanya 313 orang, sementara pasukan Quraisy 1.000 lebih prajurit dengan persenjataan lengkap. Namun tentara Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah SAW berhasil meraih kemenangan besar.
Hujan deras baru saja mengguyur Lembah Badar, pada Kamis malam Jumat, 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriah. Sebagian tanah daerah yang berjarak kurang lebih 130 kilometer dari Kota Madinah itu masih nampak basah namun pasir-pasir mulai agak mengeras.
Seribu lebih pasukan Quraisy yang antara lain dipimpin Abu Jahal berhenti di salah satu sisi Lembah Badar. Ada pun Rasulullah SAW, Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan 313 tentara Islam berhenti sejenak di sisi Sumur Badar. Hanya sejenak, sebab kemudian mereka pindah mencari tempat yang lebih strategis.
Pasukan Quraisy bermaksud mengepung Madinah yang menjadi basis perjuangan Islam kala itu. Dengan pengepungan itu kaum Quraisy berharap Madinah terisolir dan umat Islam akan meminta bantuan ke Mekah.
Pengepungan Madinah dilakukan dengan mengirimkan pasukan yang disamarkan sebagai rombongan dagang yang sedang berangkat ke Negeri Syam.
Namun rencana itu diketahui oleh kaum muslimin di Madinah. Rasulullah SAW bersama tentara Islam pun menghadang rombongan dagang Quraisy.
Pada Jumat pagi itu selepas malamnya turun hujan lebat di Lembah Badar, pasukan Islam siap berperang melawan tentara Quraisy. Sempat terjadi kegaduhan di barisan tentara Islam. Maklum mereka hanya terdiri dari 313 prajurit dengan 8 senjata pedang, 70 unta, dan 2 ekor kuda.
Sementara tentara Quraisy jumlahnya 1.000 lebih dengan persenjataan lengkap, yakni 600 pedang, 300 ekor kuda, dan 700 ekor unta. Perang Badar berlangsung tak seimbang.
Di dalam tenda, tak henti-hentinya Rasulullah berdoa memohon pertolongan dari Allah SWT. Sebab jika hanya bergatung pada kekuatan, tentara Islam sulit memenangkan Perang Badar. Jumlah pasukan Quraisy 3 kali lipat tentara Islam.
"Ya Allah! Kaum Quraisy telah datang dengan pasukan dan segala kecongkakannya. Mereka datang untuk memerangi-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, jika golongan ini (kaum Muslim) binasa, maka Engkau tidak akan disembah lagi di muka bumi ini. Ya Allah, laksanakanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, kami mohon pertolongan-Mu," doa Rasullah memohon pertolongan Allah SWT seperti dikutip dari Sirah Nabawiyah karya Abdul Hasan 'Ali al Hasani an-Nadwi.
Saat berdoa, Rasulullah mengangkat kedua tangannya ke langit-langit tenda hingga tak terasa jubahnya terjatuh ke pundak. Abu Bakar Ash Shidiq menghibur Rasulullah. Dia rapikan jubah Rasulullah yang sempat terjatuh ke pundak.
Sambil meneteskan air mata, Abu Bakar Ash Shidiq, sahabat yang lemah lembut itu berbisik kepada Rasulullah, "Wahai Rasulullah, cukup bagimu mengingatkan Tuhanmu akan janji-janji-Nya. Karena Tuhan akan memberikan kepadamu apa yang telah Dia janjikan."
Selesai berdoa, Rasulullah dan Abu Bakar keluar dari tenda. Rasulullah memberi semangat kepada tentara Islam agar berperang dengan penuh semangat. "Majulah menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi," sabda Rasulullah kepada para pasukan.
Meski kalah dari segi kekuatan, pasukan Islam berhasil memenangkan Perang Badar. Tentara Quraisy berhasil dikalahkan. Tercatat 70 tentara Quraisy tewas dan 70 lainnya ditahan tentara Islam.
Ada pun dari pihak Islam, 6 dari golongan Muhajirin dan 8 dari Anshar gugur sebagai Syuhada. Kemenangan besar umat Islam di Perang Badar menggetarkan musuh-musuh Islam.