Umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa bahkan tak hanya itu saja pasalnya amadan tahun ini terasa begitu istimewa. Pasalnya, Allah SWT memberikan tantangan lain kepada kita dalam menjalankan ibadah puasa dan ibadah Ramadan lainnya. Di tengah pandemi COVID-19 yang masih terus berlanjut, kita harus tetap ikhlas menjalani ibadah Ramadan untuk meraih kemenangan.
Perbedaan pola ibadah Ramadan tahun ini ditandai dengan adanya imbauan dari pemerintah dan fatwa dari ulama untuk beribadah dari rumah masing-masing. Hal ini kerap mengundang pertanyaan, apakah ada perbedaan pelaksanaan ibadah di rumah dengan di masjid? Apakah kualitas ibadah Ramadan kita akan berkurang ketika beribadah di rumah? Dan apakah pahala kita akan berkurang denga
Namun tak hanya itu saja tema tetap Lari di Tengah Ramadan. Bersama Ustaz Yunal Isra, teman kumparan akan mengupas bagaimana caranya supaya bisa memaksimalkan ibadah Ramadan di tengah pandemi.
Ustaz Yunal Isra aktif menjadi peneliti di pengkajian hadis el-Bukhari Institute. Selain itu, beliau juga merupakan penulis di BincangSyariah.com dan islami.co, lho.
Tak hanya itu saja menurut Ustaz Yunal Isra, tidak ada perubahan tata cara dan pengurangan pahala di antara beribadah di rumah dan di masjid. Perbedaannya terletak hanya pada tempat dilaksanakannya ibadah. Jika tahun lalu kita dengan leluasa beribadah di masjid, maka karena pandemi kita semua harus melaksanakannya di rumah.
Salah satu ulama, Habib Hasan bin Ahmad bin Muhammad bin Salim al-Kaff dalam karyanya yang berjudul Taqrirotus Sadidah menjelaskan, bagi seseorang yang terhalang ke masjid karena alasan yang syar’i, maka dia akan mendapatkan pahala yang sama dengan kebiasaannya beribadah di masjid.
Nah, secara fadhilah, tidak ada perubahan dan pengurangan pahala dengan beribadah di rumah dan di masjid. Pelaksanaannya pun tidak mengalami perubahan. Ketika tarawih di masjid 20 rakaat, maka di rumah pun sama dilaksanakan 20 rakaat.
Tak hanya iu saja pasalnya Ustaz Yunal Isra kemudian mengatakan, dengan beribadah di rumah, kita akan mendapatkan 2 pahala. Pertama pahala mahdhah (sudah jelas syarat dan rukunnya) dan yang kedua pahala sosial. Dengan kita tidak menjalani ibadah masjid, kita turut serta mencegah penyebaran COVID-19. Ini termasuk pahala sosial yang lebih besar keutamaannya karena menyangkut hajat orang banyak.