Dalam suarat An-Nur ayat 22, Yusuf Mansur menerangkan tentang keutamaan berlapang dada dan saling memaafkan sesama manusia.
“Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Dan hendaklah mereka memberi maaf dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. An-Nur ayat 22).
Dia mengatakan, Maka sudah sepantasnya kita sebagai manusia, sebagai hamba Allah, berusaha untuk bisa memaafkan kesalahan orang lain. Berlapang dada dengan segala yang orang lain lakukan kepada kita. Baik itu sengaja maupun tidak.
sebagaimana dalam hadis Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang memaafkan orang lain, kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.” (HR. Muslim).
Ketika seseorang memaafkan dan mengalah maka secara lahir menunjukkan bahwa orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Nabi SAW mengatakan bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah akan tambah kemuliaannya.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 10 yang artinya; “Sesungguhnya orang-orang yang beriman bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih), dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.”