Pada umumnya orang mengenal cacing tanah sebagai binatang yang berguna untuk berkembangnya ekosistem tanah yang baik. Namun, Cacing tanah konon katanya mengandung protein yang tinggi. Hanya saja cara penyajiannya tidak langsung dimakan mentah-mentah, melainkan bisa dengan cara dijus.
Jika kamu pernah terserang penyakit tifus, mungkin secara tidak langsung kamu pernah makan hewan yang satu ini. Cacing tanah ini diolah dengan cara dikeringkan terlebih dahulu lalu dijadikan serbuk dan dibuat menjadi jus.
Mendengar nama Jus Cacing, mungkin akan terdengar geli. Tapi di Kintamani, Kabupaten Bangli, jus Cacing ini sudah biasa dikonsumsi.
Seperti yang dikatakan Ketua Poktan, I Wayan Badan, jika kelompok Tani Batur Organik Park di Desa Yeh Mampeh, Kabupaten Bangli. Mereka membudidaya sekaligus mengelolah cacing tanah menjadi jus.
"Untuk budidaya cacing tanah, sudah lama, lebih dari 15 tahun. Tapi khusus jus Cacing, sekitar 10 tahunan. Dulu cuma produksi 2 liter per hari, sekarang bisa sampai 5 liter. Adapun harga per liternya adalah Rp 130 ribu," tuturnya.