Seram! Misteri Wanita Bahu Laweyan dari Tanah Jawa, Pemangsa Pasangannya Sendiri

Seram! Misteri Wanita Bahu Laweyan dari Tanah Jawa, Pemangsa Pasangannya Sendiri

Anisa Br Sitepu
2020-05-07 20:00:00
Seram!  Misteri Wanita Bahu Laweyan dari Tanah Jawa, Pemangsa Pasangannya Sendiri
Wanita bahu laweyah ( Foto: Istimewa)

Banyak mitos dan legenda yang terjadi di Indonesia. Salah satunya,  menyangkut legenda dan mitos yang berasal dari tanah Jawa.  

Seperti misteri wanita bahu laweyan,  dimana jika wanita ini menikah ia akan selalu ditinggal mati oleh pasangannya, dilansir dari laman grid.id. 

Nah, untuk persoalan misteri ini beberapa pakar mencoba untuk mengungkapkannya. Wingit dan seram. Kesan ini muncul setiap kali seseorang membayangkan suasana perkuburan.

Konon  di tempat itu adalah markas hantu, pocong, gendruwo, dan berbagai bentuk ujud makhluk menakutkan lainnya.

Beberapa hari menjelang puasa, bagi masyarakat Jawa merupakan kesempatan baik untuk nyekar. Karena itu, banyak orang memenuhi tempat-tempat perkuburan untuk “mengunjungi” mereka yang telah lebih dulu menghadap Yang Mahakuasa.

Suasana serupa terpotret di sebuah kompleks makam Kota Semarang, Jawa Tengah.

Bukan kerumunan orang yang nampak memancing perhatian, namun justru kesendirian seorang wanita paruh baya yang dengan kekhusyukan tersendiri membedakannya dengan pengunjung lain.

Rona raut wajah, tarikan napas yang dalam, serta getar bibirnya yang berucap lirih menyiratkan kalau ia menyimpan kepedihan yang mendalam.

Hal ini yang mencolok, wanita rupawan ini tak cukup nyekar pada satu kubur, meski sesungguhnya ia pun bukanlah satu-satunya pengunjung makam yang berpindah dari satu makan ke makam lain.

Cukup lama waktu yang dihabiskan untuk tafakur pada tiap-tiap makam. Saat banyak pengunjung mulai meninggalkan penkuburan, ia masih betah berlama-lama merenung di sisi makam yang entah keberapa.

Namun,  salah seorang penjaga kuburan yang bernama Dipo sejak seperempat abad silam itu mengaku, kenal betul sekaligus kagum terhadap ketegaran wanita paruh baya yang bernama Bu Tinah.

“Bayangkan, dalam waktu kurang dari sepuluh tahun tiga kali ia ditinggal mati suaminya. Itu juga, kata keluarganya, tanpa didahului pertanda, firasat, apalagi kok sakit,” Pak Dipo menjelaskan.

Selain itu,  Dipo menjelaskan bahwa dalam masyarakat Jawa,  orang yang berulang kali ditinggal mati pasangan secara mendadak tanpa menurunkan anak disebut bahu laweyah.  

“Dalam masyarakat Jawa, orang yang berulang kali ditinggal mati pasangannya secara mendadak tanpa sempat menurunkan anak sering disebut bahu laweyah.”

Dalam menentukan pasangan hidup, keluarga Jawa pasti akan melihat semua segi latar belakang calonnya.

Terutama orang tua yang masih lekat dan mempertimbangkan segala sesuatu dengan nilai-nilai budaya Jawa, tentu mengerti benar bahwa manusia "panas" pantang dinikahi.

Lebih lanjut,  ia menjelaskan bahwa wanjta bahu laweyan sebenarnya  seperti manusia biasa lainnya. Ia sendiri pun tidak tahu kalau memiliki kekuatan "membunuh" istri/suami. Dia baru sadar setelah tiga empat kali mengarungi biduk perkawinan selalu ditinggal mati suami atau istri.


Share :

HEADLINE  

Kaesang Optimis PSI Tembus Senayan Minta Kader Kawal Real Count

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 17, 2024 09:44:02


Hasil Real Count KPU Sulawesi Tengah: Suara PSI Tembus 4,17%

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 21:11:41


Pemuka Agama Himbau Semua Terima Hasil Pemilu, Saatnya Rekonsiliasi

 by Andrico Rafly Fadjarianto

February 16, 2024 13:44:30